PA akibatnya jika manusia hidup tanpa cinta? Bagi pengikut Kristus, cinta kasih adalah landasan dan dasar hidup. Cinta kasih menyelaraskan relasi manusia dengan Allah dan dengan sesamanya. M. Toyotame, seorang berkebangsaan Jepang, membagi cinta dalam tiga tipe.
Tipe pertama disebut if love (Cinta bersyarat). Cinta yang hanya bisa terjadi apabila syarat-syarat untuk mencintai itu terpenuhi. Menurutnya, cinta tipe ini terbilang dangkal. Tipe kedua disebut because love, cinta yang beralasan. Seorang tidak bica mencintai tanpa alasan. Semakin mendasar alasan seseorang untuk mencintai, semakin mendasar pula cintanya. Tipe ketiga dikenal dengan in spite of love, cinta tanpa syarat, cinta agape, serupa dengan cinta Tuhan kepada ciptaan-Nya (manusia). Kita sadar bahwa kita tidak bisa hidup tanpa cinta. Namun, apakah kita memilikinya?
Hanya kasih yang mampu menggerakkan seseorang untuk meninggalkan segala sesuatu demi Tuhan, seperti yang dialami Rasul Filipus. Hanya kasih pula yang mampu membuka mata Natanael untuk beriman pada seseorang yang baru dikenalnya. Dan, pasti hanyalah kasih yang menyanggupi seseorang untuk setia bertahan hingga akhir pada sesuatu yang baik dan benar, pada Tuhan yang Mahabaik dan Mahabenar.
Mari, kita tumbuhkan cinta kasih dalam diri kita. Apa pun tipe cinta yang kita miliki, marilah kita menjadikannya serupa dengan cinta Tuhan Yesus kepada kita. Dengan demikian, kita selalu berupaya untuk mengeratkan relasi yang serasi dengan Allah, sesama, dan alam ciptaan.
Ya Bapa, Engkau menjelma menjadi manusia karena cinta-Mu kepada aku kaum pendosa. CIntailah aku senantiasa dan ajarilah aku untuk mampu mencintai-Mu dan sesamaku. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2017, Penerbit OBOR Indonesia
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.