ANYAK orang meremehkan hal-hal kecil atau orang kecil. Karena itu, banyak orang senang untuk menulis atau disapa namanya dengan rangkaian gelar yang ia miliki. Orang berpikir bahwa dengan banyak gelar yang dimiliki seseorang, maka hebatlah orang itu. Kenyataannya, tidak semua orang bergelar adalah orang hebat dan tidak semua orang hebat adalah orang bergelar.
Yesus, ketika tampil di depan masa yang mengenal-Nya sejak kecil, mengalamai pengalaman diremehkan. Orang-orang di kampung-Nya, yang sebenarnya takjub dengan ajaran yang disampaikan-Nya, kurang dapat mempercayai-Nya semata-mata karena mempertanyakan dari mana semua hal itu diperoleh-Nya. Maklumlah, mereka mengenal Dia sejak masa kecil hingga beberapa waktu sebelum Yesus tampil kembali di kammpung-Nya.
St. Yohanes Maria Viannney, yang diperingati hari ini, adalah juga pastor sederhana dan yang dianggap kurang cakap/pandai sebagai seorang imam. Karena itu, ia ditempatkan di kota kecil Ars. Namun, seperti Yesus ia menerima kenyataan itu dan bertekun dalam tugas yang dipercayakan kepadanya. Penilaian orang tentang dirinya mempengaruhi tugas dan tanggung jawabnya. Namun dari ketekunan dan kerendahan hati itu, banyak orang mengalami kerahiman Allah lewat sikap kebapakan Pastor Ars itu di kamar pengakuan. Kita banyak belajar dari Yesus dan Pastor Ars ini untuk menghargai pekerjaan-pekerjaan rutin dan sederhana dan tekun melaksanakannya dalam semangat rendah hati.
Ya Allah, ajarilah aku untuk menghargai tugas-tugas sederhana dan setia melaksanakan dengan kerendahan hati. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2017
Kredit Foto: santo Yohanes Maria Vianney/Katolisitas.org
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.