Beranda Jendela Alkitab Harian Renungan Harian Aksi Puasa Pembangunan: Senin, 02 Maret 2015

Renungan Harian Aksi Puasa Pembangunan: Senin, 02 Maret 2015

Ilustrasi: Murah hati dan Pengampunan - mellowgracea.blogspot.com

Dan. 9:4b-10, Luk 6:36-38

 MURAH HATI

Hendaklah kamu murah hati seperti Bapamu adalah murah hati (Luk. 6:36)

Murah hati dan pengampunan adalah bahasa Ilahi. Ketika kita bisa menyadari dua kata itu, kita merenungkan apa yang menjadi keutamaan dari bahasa Ilahi itu. Meskipun bahasa tersebut adalah sebuah keutamaan Ilahi, namun bukan berarti manusia tidak dapat mencapainya. Imanlah sarana kita untuk mencapai bahasa Ilahi dari kata Murah hati dan Pengampunan.

Menurut penelitian di Amerika Serikat, hidup manusia kerap diliputi depresi dan stres tingkat tinggi. Itu disebabkan oleh kegiatan manusia sendiri, apalagi manusia modern, dengan segala kesibukan dan persoalannya. Penelitian yang didasari pada hasil survey menyatakan bahwa bahasa pengampunan ternyata dapat mengurangi stres dan depresi manusia. Dan itu ditunjukkan pada mereka yang beragama yang menghayati arti dan nilai dari sebuah pengampunan.

Bacaan hari ini memberi kita inspirasi tentang pengampunan dan murah hati. Bacaan Kitab Daniel mengungkapkan mengenai doa mohon pengampunan dan sesal atas situasi dosa yang dihadapi umat pada waktu itu. Mereka jauh dari Tuhan. Lepas dari ingatan akan Tuhan, dan melakukan banyak kejahatan. Akibatnya manusia mengalami situasi jauh dari cinta kasih Allah yang murah hati, hingga mereka bertobat dan mohon pengampunan Tuhan. Injil Lukas menggarisbawahi paham Allah yang murah hati supaya manusia bersedia mengampuni dan ikut serta murah hati seperti Allah murah hati. Murah hati adalah compassion, perasaan yang mengungkapkan belaskasih dan belarasa. Pengampunan adalah tindakan cinta tanpa syarat yang menerima manusia apa adanya dengan kasih, termasuk menghapus segala salah-dosa dan syak prasangka. Mari di masa prapaskah pekan II ini kita bertobat mohon pengampunan Tuhan, kembali ke jalan Allah yang murah hati (belarasa) dan Mahapengampun. Tujuannya agar kita boleh mengalami bahasa Ilahi itu dan hidup kita sehat secara  rohani tanpa stres dan depresi. Mengapa? Karena sikap murah hati dan pengampunan ada di pihak kita. Siapa takut???

Pertanyaan reflektif :

Di tahun syukur KAJ 2015 ini: apakah kita sudah bersyukur pada Tuhan dengan compassion dan pengampunan? Manakah bahasa Ilahi yang mau kukembangkan di masa prapaskah ini sebagai wujud Tiada Syukur Tanpa Peduli?

Doa:

Ya Allah Bapa yang murah hati dan pengampun. Berilah kami rahmatMu untuk dapat mengalami bahasaMu, yakni bahasa pengampunan dan murah hati. Melalui PutraMu Yesus, kami belajar bagaimana mengampuni dan murah hati adalah sikap yang membebaskan manusia dari banyaknya persoalan kehidupan. Semoga Engkau memberkati hidup kami, Bapa, di dalam nama Yesus. Amin.

(RD. V. Rudy Hartono)

Ilustrasi: Murah hati dan Pengampunan – mellowgracea.blogspot.com