Yun.3:1-10, Luk. 11:29-32
RENDAH HATI DAN PERCAYA
“Sebab seperti Yunus menjadi tanda untuk orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menajdi tanda untuk angkatan ini.” (Mat.11:30)
Allah sangat murka pada kedegilan dan ketidakpercayaan. Kita seringkali sulit percaya pada kehendak Allah dalam hidup kita. Padahal, jika kita percaya, kita akan melihat bahwa Allah memberikan tanda-tanda, memberikan simbol-simbol yang mengingatkan kita akan suatu hal yang dikehendakiNya. Pada waktu kita melihat orang bertengkar dan akhirnya terluka, kita diingatkan agar jangan sampai saling melukai supaya akhirnya kita selamat dan tetap rukun dengan teman kita. ketika kita melihat orang begitu miskin dan menderita, kita diingatkan bahwa rahmat Allah sangat besar kepada kita yang tidak berkekurangan. Ingatan ini juga membuat kita menghargai pemberian Allah. Kekayaan seorang raja Niniwe tidak membuatnya lupa diri, sebaliknya, ia percaya kepada perkataan Nabi Yunus dan bertobat. Ia selamat karena “tau diri” sebagai manusia biasa yang berada di bawah kuasa Allah. Bagi Yesus hal ini pun sangat mendasar. Orang yang tidak percaya, meskipun diberi tanda-tanda tetap tidak percaya, karena hatinya tertutup. Sebaliknya, orang percaya akan dengan rendah hati menerima didikan Allah, entah bagaimanapun bentuknya.
Pertanyaan reflektif:
Apakah aku seorang yang mudah percaya atau orang yang sulit percaya karena memikirkan segala sesuatu secara manusiawi belaka?
Doa:
Ya Yesus, terima kasih untuk bimbinganMu kepada kami. Semoga di masa prapaskah ini, kami semakin memahami setiap peristiwa hidup kami sebagai caramu mendidik dan mengingatkan kami. Supaya akhirnya kami percaya dan bersyukur untuk setiap peristiwa hidup ini. Amin .
Teks: RP.A. Erwin Santoso MSF
Ilustrasi:Kerendahan hati – www.ibccogca.org
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.