Injil Matius 9:14-17
YOH 9:14 Adapun hari waktu Yesus mengaduk tanah dan memelekkan mata orang itu, adalah hari Sabat.
Yoh 9:15 Karena itu orang-orang Farisipun bertanya kepadanya, bagaimana matanya menjadi melek. Jawabnya: “Ia mengoleskan adukan tanah pada mataku, lalu aku membasuh diriku, dan sekarang aku dapat melihat.”
Yoh 9:16 Maka kata sebagian orang-orang Farisi itu: “Orang ini tidak datang dari Allah, sebab Ia tidak memelihara hari Sabat.” Sebagian pula berkata: “Bagaimanakah seorang berdosa dapat membuat mujizat yang demikian?” Maka timbullah pertentangan di antara mereka.
Yoh 9:17 Lalu kata mereka pula kepada orang buta itu: “Dan engkau, apakah katamu tentang Dia, karena Ia telah memelekkan matamu?” Jawabnya: “Ia adalah seorang nabi.”
Renungan
Yesus tidak menentang kebiasaan-kebiasaan baik yang sudah ada seperti berpuasa. Yesus hanya menekankan agar sebagai manusia yang baru kebiasaan-kebiasaan baik itu hendaknya dimaknai secara baru pula. Sebagai orang Kristiani, kita telah menerima Kristus dan dengan menerima Kristus maka ada cara hidup baru pula yang harus kita tempuh. Keberanian kita memaknai secara baru kebiasaan lama yang baik itu akan memungkinkan kita untuk hidup secara baru pula. Kalau kita tidak berani memaknai secara baru kebiasaan lama yang baik atau meninggalkan kebiasaan lama kita yang tidak sesuai dengan kehidupan baru kita, kita tidak akan bertumbuh sebagai manusia baru.
Credit Photo: Jesus healing blind man, philipsmanythoughts.blogspot.com
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.