SETIAP hari kumpulan orang banyak berbondong-bondong mengikuti ke mana pun Yesus pergi. Mereka yang tergabung dalam kelompok itu bukan hanya orang Yahudi. Banyak dari antara mereka juga orang non-Yahudi, yang sering disebut sebagai orang-orang kafir. Mereka mencari Yesus untuk mendengarkan ajaran-Na dan menyaksikan dengan mata kepala mereka sendiri apa yang dilakukan Yesus.
Penginjil Markus mengalamatkan Injilnya kepada suatu komunitas campuran Yahudi dan non-Yahudi. Markus mengingatkan kita bahwa yang mencari Yesus itu berasal dari pelbagai macam latar belakang budaya dan bangsa. Di tengah mereka yang beragam inilah Yesus terus mengajar dan menyembuhkan yang sakit. Dengan Firman, teladan, dan ajaran-Nya Yesus secara bertahap mengubah umat Perjanjian Lama menjadi umat Perjanjian Baru. Kehadiran Yesus mendatangkan daya mempersatukan sekaligus mengubah hidup manusia menjadi suatu bangunan yang baru, yaitu umat-Nya. Orang yang mencari Yesus dan mengimani-Nya akan merasa bahwa hidupnya diubah menjadi baru. Yang mengikuti panggilan Yesus merasa hatinya diperluas. Mereka dimampukan untuk melihat cakrawala baru. Demikian pula, hati mereka niscaya akan dekat dengan siapa pun, karena mudah untuk berbela rasa dengan sesama, terutama dengan mereka yang menderita dan membutuhkan bantuan.
Setiap hari, melalui Perayaan Ekaristi, Yesus terus mempersatukan kita yang beragam menjadi suatu jemaat yang utuh sekaligus mendorong kita untuk membagikan hidup bagi sesama.***
Kredit Foto:Yesus memberi makan kepada orang banyak, margonolucas.wordprmargonolucas.wordpress.comAess.com: Ilustrasi (Ist)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.