SEORANG anak muda datang ke gereja paroki dan berdoa setiap sore. Suatu hari, pastor paroki yang sudah lama memperhatikan kebiasaan anak muda itu bertanya,” Saudara , apa yang Anda doakan setiap hari?” Anak muda itu menjawab,” Pastor, saya tidak mendoakan apa-apa. Saya hanya berkata “ Tuhan, inilah aku”, lalu saya duduk tenang sejenak. Setiap kali selesai dari gereja saya merasa gembira.”
Pengalaman pahit dan penderitaan di pembuangan membuat umat terpilih goyah dan merasa bahwa Allah meninggalkan mereka. Tetapi Allah melalui Yesaya membuka mata mereka bahwa Dia bukanlah seperti para dewa, Allah yang menciptakan bumi seisinya akan senantiasa memelihara dan menjaganya. Dia akan memberikan kekuatan dan semangat baru kepada yang tidak berdaya. Siapa yang percaya akan mendapat kekuatan baru. Yesus dalam Injil menjanjikan kelegaan bagi siapa saja yang datang dan berguru pada-Nya. Dia mengundang siapa saja untuk belajar dan meminta kekuatan dari diri-Nya. Memenuhi undangan-Nya berarti bersedia mengikuti jalan yang ditempuh-Nya, yaitu jalan salib. Kalau kita setia memikul salib bersama Dia, kita akan mendapat kelegaan sesuai janji-Nya.
Undangan Yesus ditujukan kepada kita semua. Anak muda dalam cerita di atas setia untuk datang kepada Tuhan dan dia menemukan kegembiraan. Bagaimana dengan kita? Apa yang mau kita lakukan secara pribadi?
Ya Tuhan, yang mahabaik, puji syukur atas janji-Mu yang begitu indah, semoga aku mampu mengikuti Engkau dan memikul beban bersama-Mu, Amin.
Sumber : Ziarah Batin 2015
Kredit Foto: Ilustrasi (Ist)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.