khir Injil Markus ini menyatakan bahwa para murid tidak gampang percaya akan kebangkitan Yesus, walaupun Maria Magdalena dan dua murid dari Emaus yang mengalami kehadiran Yesus yang bangkit telah memberitahukan kepada mereka. Akhirnya, Yesus menampakkan diri kepada sebelas rasul itu dan mengecam ketidakpercayaan mereka. Apakah kita sungguh percaya akan kebangkitan Tuhan Yesus? Kepercayaan ini membawa konsekwensi apa dalam hidup kita? Selama kepercayaan itu hanya informatif belaka, sering tidak membawa perubahan apa-apa dalam diri kita. Kalau kita sungguh percaya maka kita akan tergerak untuk mewartakannya,kerena inilah pesan Yesus: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah injil kepada segala makluk!”
Banyak orang yang mengaku percaya pada Kristus, pengikut Kristus, namun sama sekali tidak merasa terdorong untuk mewartakan-Nya. Mereka masih hidup untuk dirinya sendiri bersembunyi di balik kesibukannya dan sama sekali tak mau diganggu untuk diajak menggereja. Mereka ini perlu merasakan kehadiran Tuhan Yesus sendiri. Banyak perubahan terjadi ketika orang sungguh merasa kehadiran Tuhan Yesus yang hidup. Entah itu lewat kejadian luar biasa dalam hidupnya: sembuh dari sakit, luput dari kecelakaan, diutuhkan kembali keluarganya, dll.maupun lewat kesediaan mengikuti SEP,KEP, Meditasi Kristiani, Dia Taize, Lectio Divina, Adorasi. Menyadari kehadiran Tuhan yang hidup mengubah orientasi hidup mereka, mengubah kesadaran mereka akan apa yang terpenting dalam hidup ini, sehingga mereka giat menggereja dan melayani. Kita diundang untuk mengikuti berbagai kegiatan tersebut, tanpa menunggui Tuhan menyentuh kita lewat sakit atau kecelakaan.
Ya Tuhan, tidak mungkin bagiku untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah aku lihat dan aku dengar tentang Dikau. Namun, sering kali aku tidak memiliki keberanian untuk itu. Mantapkanlah diriku untuk berani menjadi saksi-Mu. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2017
Kredit Foto: Teguh Beriman Pada Yesus sekalipun dalam masa sulit,Ilustrasi (Ist)/Katolisitas.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.