ERJUMPAAN yang menghidupkan, demikianlah kita bisa menggambarkan kehadiran Yesus dalam bacaan Injil hari ini.Ia menghibur yang berduka, dan membawa kehidupan bagi yang mati. Di sekitar kita ada banyak orang yang “mati” dalam iman, harapan, dan kasih, oleh karena pengalaman kehidupan yang pahit yang mereka alami. Maka, sebagai pengikut Yesus kehadiran kita diharapakan dapat menghidupkan kembali iman, harapan, dan kasih saudara-saudara yang mengalami derita.

Hal itu hanya mungkin jika, kita menjadi teladan yang baik, sebagaimana kreteria yang dinasehatkan Paulus dalam bacaan pertama hari ini. Orang yang tak bercacat, perkawinan monogami, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, mengajar dengan baik, bukan peminum/pemabuk, bukan pemarah tetapi peramah, pendamai dan bukan hamba uang, tidak sombong, punya nama baik di luar, tidak bercabang lidah, tidak serakah, tidak memfitnah, dapat dipercaya dan hidup keluarga yang baik. Jika kriteria ini ada dalam diri kita, maka kehadiran kita betul-betul akan membawa kehidupan baru bagi orang lain dalam setiap perjumpaan.

Tuhan Yesus, semoga dalam setiap perjumpaanku dengan orang lain, aku dapat menghidupkan mereka yang patah semangat dan dapat membantu yang menderita. Amin.

Sumber: Ibadat Harian Komisi Liturgi KWI

Kredit Foto: Ilustrasi (Ist)