ADALAH Pastor John Spratt, yang tiba di Roma pada tanggal 15 Desember 1835, dialah yang berhasil mengembalikan sisa-sisa relikwi St. Valentinus dari Roma ke Dublin.
Sebelumnya, tidak banyak hal yang diketahui tentang St. Valentinus. Beberapa tradisi menyebutkan Valentinus adalah seorang imam di Roma atau uskup Terni, Narnia dan Amelia, di Umbria, Italia Tengah. Biografi singkat Santo Valentinus bisa ditemukan di Jacobus De Voragine ini Legenda Aurea. Di sana disebutkan bahwa Valentinus mati syahid pada masa Pemerintahan Claudius-Kaisar Romawi-. Ia dibunuh di Roma karena menolak menyangkal Kristus. Perisitiwa pembunuhan Santo Valentinus ini kemudian lebih dikenal dengan sebutan Flaminian Gate.
Sebutan Valentinus oleh orang-orang sekitarnya waktu itu merujuk pada suatu “keberanian luar biasa” yang telah ditunjukkannya. Sebelum dipenggal, demikian disebutkan dalam legenda, Valentinus sempat memulihkan penglihatan dan pendengaran putri sipir penjara. Itu terjadi pada 14 Februari 269. Dugaan lain Valentinus juga dihukum karena secara diam-diam ia menikahkan pasangan muda waktu itu sehingga sang suami tidak bisa ikut berperang. Tentu saja, itu sudah cukup menjadi alasan untuk dianggap sebagai musuh kaisar.
Pastor John Spratt, mengunjungi Roma pada tahun 1835. Ia seorang biarawan Karmelit, yang sudah berpuluh-puluh tahun berkarya di Provinsi Ordo Karmel di Irlandia. Pada tanggal 15 Desember 1835, ia tiba di “Kota Abadi” dari Dublin. Ia diundang oleh Pimpinan Serikat Jesuit untuk membawakan kotbah di Gereja Utama Karmel yang terkenal, Gesù. Pastor Spratt adalah teman dekat Kardinal Weld, Penasihat Paus Gregorius XVI, yang memiliki tugas khusus dalam menangani segala urusan berkenaan dengan Irlandia dan Inggris. Kehadiran Pastor Spratt segera dikenal oleh publik, termasuk kalangan Romawi. Ia sangat dicintai banyak orang, termasuk Paus Gregorius. Kepadanya, Paus Gregorius memberikan hak penjagaan relikwi Santo Valentinus. Berkat Pastor Spratt, sisa-sisa relikwi Santo Valentinus masih bisa dilihat. Peti berisi tubuh St. Valentinus dan pembuluh darah St. Valentinus dapat dilihat di Gereja Whitefriars di Dublin, Irlandia.
Diolah dari berbagai sumber
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.