RELAWAN dari organisasi keagamaan ikut bergabung dengan tim penyelamatan sipil Italia dan terus bekerja membongkar runtuhan bangunan akibat gempa berkekuatan 6,2 SR yang melanda Italia tengah pekan ini.
Dilansir dari Cahtolic Register, korban yang tewas kini bertambah menjadi 240, Kamis ( 25/8) di kota-kota pegunungan yang dikenal sangat Katolik.
Belum jelas berapa jumlah korban tewas dan hilang, dengan puluhan diyakini masih terperangkap di bawah reruntuhan di kota yang paling parah terkena dampak gempa seperti Amatrice, Accumoli dan Pescara del Tronto. Uskup setempat, Giovanni D’ Ercole dari Ascoli Picen, menggambarkan kehancuran yang ada sebagai “mimpi buruk” yang dialami umat di wilayah keuskupannya.
“Ketika fajar tiba kami melihat kehancuran total, ” katanya kepada TV Italia. “Begitu banyak orang yang berteriak dari bawah runtuhan bangunan, tolong kami, tolong kami. Sangat sulit untuk mendapatkan kembali gambaran lama kota ini. Semuanya hancur.”
Kebanyakan korban gempa adalah anak-anak, dan ada kekhawatiran jumlah korban akan meningkat lebih tinggi dibanding gempa L’ Aquila yang menewaskan 308 pada tahun 2009.
“Saya khawatir bahwa jumlah korban akan terus meningkat, bukan hanya beberapa, ” kata Nicola Zingaretti, presiden wilayah Lazio , sebuah wilayah yang juga dilanda gempa susulan.
Para relawan termasuk dokter dan perawat dari Malta juga ikut bergabung dengan tim penyelamat Pemerintah Italia di Amatrice, sekitar 90 mil timur laut Roma.
“Sekarang kami memiliki 64 sukarelawan yang mengelola gedung olahraga lokal, di mana kami menjadi tuan rumah untuk menampung bantuan dan menyalurkannya kepada keluarga korban, ” relawan dari organisasi Katolik Giorgio Minguzzi mengatakan kepada Radio Vatikan.
“Di ruang olahraga kami juga mengelola semua sumbangan yang diberikan secara spontan, bahan makanan dan kebutuhan dasar. Selain itu kami juga memiliki beberapa anjing pelacak yang dapat digunakan untuk mencari korban reruntuhan.”
Para uskup Italia telah menyumbangkan € 1.000.000 untuk korban gempa dan menyerukan bantuan nasional yang akan diambil di kantor pelayanan gereja di Italia pada 18 September mendatang.
“Umat Katolik di Italia berkumpul bersama-sama dan berdoa bagi korban dan mengungkapkan kedekatan persaudaraan dengan orang-orang yang mengalamai peristiwa dramatis ini, ” kata para uskup dalam sebuah pernyataan. Lembaga Amal Katolik Caritas Internasional juga telah memberi sumbangan sebesar €100.000.
Sekalipun sedang dilanda duka mendalam, ada juga kegembiraan dari warga ketika pada Rabu malam tim penyelamat berhasil mengeluarkan seroang gadis berusia 10 tahun yang sudah tertimbun puing-puing bangunan selama 15 jam.
Sementara itu, Pemerintahan Perdana Menteri Matteo Renzi telah mengadakan pertemuan pada Kamis kemarin dan merilis bantuan putaran pertama sebesar € 50 juta sebagai paket bantuan darurat dan menyetujui langkah-langkah selanjutnya untuk membantu masyarakat yang terkena dampak gempa.***
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.