SEKRETARIS Eksekutif Komisi Komunikasi Sosial Konferensi Waligereja Indonesia RD Kamilus Pantus menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya secara khusus kepada Bapa Uskup Palangka Raya, para imam, biarawan, biarawati, dan seluruh umat di Keuskupan Palangka Raya atas kesediaan menjadi tuan rumah kegiatan Pekan Komunikasi Sosial Nasional – Konferensi Waligereja Indonesia (PKSN-KWI) yang berlangsung mulai 7 hingga 13 Mei.
Terpilihnya Keuskupan Palangka Raya berawal dari diskusi bersama Ketua Komisi Komsos Palangka Raya, RD Constanstius Gatot bersama RD Kamilus Pantus yang kemudian dikabulkan Bapa Uskup Palangka Raya, Mgr Aloysius Sutrisnaatmaka, MSF.
“Dalam diskusi terbatas saya dengan Romo Gatot, dibahas lebih mendalam pada saat presentasi tentang gambaran umum PKSN-KWI di hadapan para uskup, para imam, biarawan-biarawati dan tokoh awam dalam rapat kerja Keuskupan Palangka Raya 19 Okober 2017 yang selanjutnya diterima oleh Bapa Uskup”ujar Kamilus saat memberi sambutan pada Pembukaan PKSN-KWI di Aula Serba Guna Tjilik Riwut, Keuskupan Palangka Raya, Senin (7/5/2018).
Kamilus menyebutkan, PKSN-KWI merupakan acara tetap setiap tahun yang diselenggarakan dalam rangka menyambut Hari Komunikasi Sosial Sedunia. Tahun ini Gereja Katolik merayakan Hari Komunikasi Sedunia ke-52 dimana Paus Fransiskus memilih tema “Kebenaran Akan Memerdekakan Kamu. Berita Palsu dan Jurnalisme Perdamaian”
Pelaksanaan PKSN-KWI itu sendiri dari tahun ke tahun selalu berpindah dari keuskupan ke keuskupan dalam wilayah Regio Gerejani. Tuan rumah PKSN sebelumnya yaitu Keuskupan Weetebula (2014), Keuskupan Manokari Sorong (2015), Keuskupan Sibolga (2016), dan Keuskupan Purwokerto (2017).
“Rangkaian acara selama PKSN-KWI disusun oleh Komisi Komsos KWI bersama dengan panitia keuskupan yang bersedia menjadi tuan rumah”ungkap Kamilus.
Untuk Berefleksi
Lebih lanjut Kamilus menjelaskan bahwa sejak 2014 Komisi Komsos KWI mendesain model acara untuk merayakan hari komunikasi sedunia dengan memadukan 3 bagian inti kegiatan yakni rohani, ilmiah, dan budaya.
“Pekan komunikasi yang kami kembangkan di Indonesia menjadi kesempatan untuk berefleksi, mempelajari, memperkaya, membagikan banyak hal berkaitan dengan komunikasi sosial” tegasnya
Pekan Komunikasi yang dikembangkan di Indonesia, lanjut Kamilus sesungguhnya diadaptasi dari Komunitas Paolini yang ada di Italia. Di negeri ini disebut “Settimana della Communicazione” yang dalam bahasa Indonesia berarti Pekan Komunikasi.
“Saya berharap, pada tahun-tahun yang akan datang, masing-masing keuskupan menyelenggarakan Pekan Komunikasi Keuskupan. Tahun ini ada Keuskupan Ketapang dan Keuskupan Malang yang menyelenggarakan Pekan Komunikasi Keuskupan”ajak Pastor asal Keuskupan Weetebula.
Sementara itu dalam waktu berdekatan, Keuskupan Palangka Raya telah merayakan pesta perak, 25 tahun lahirnya Keuskupan Palangka Raya. “Sebetulnya ulang tahun Keuskupan tanggal 5 April, tapi sengaja saya rayakan selama 1 tahun 3 bulan, supaya tidak berakhir begitu saja.”kata Mgr Sutrisna
Praktisi di bidang Public Relation, Tim Komsos KWI