KELUARGA adalah ruang sosial saat komunikasi antaranggotanya terjadi. Keluarga merupakan komunitas yang saling berkomunikasi. Karena itu, keluarga mesti menjadi sumber daya dan bukan sebagai persoalan bagi masyarakat.
Demikian disampaikan Sekretaris Eksekutif Komsos KWI RD Kamilus Pantus saat memberi sambutan dalam pembukaan Pekan Komunikasi Sosial Nasional – Konferensi Waligereja Indonesia (PKSN-KWI) di Aula Lux Ex Oriente Gereja Katedral Sorong, Selasa (12/5/2015).
Salah satu perutusan keluarga, menurut Kamilus adalah membentuk serta membina anggotanya agar menghormati hidup sesama, utamanya keyakinan iman yang berbeda. Keluarga harus menjadi kediaman dan wahana belajar hidup sehingga ketika seseorang sudah saatnya hidup dalam masyarakat akan menghayati hidup dengan baik dan rukun dalam masyarakat yang beragam latar belakang budaya hidupnya.
“Dengan belajar menghormati sesama di luar keluarga, kita tidak dengan gampang melecehkan atau menghina sesama di luar keluarga kita. Keluarga harus menumbuhkan komitmen akan nilai-nilai kemanusiaan sebagai jembatan bersama untuk memelihara dan merawat kerukunan hidup. Itulah bagian utuh dari komunikasi manusiawi guna mewujudkan persaudaraan dan persabahabatan dalam hidup masyarakat kita,” tegas RD Kamilus.
Kemajuan teknologi digital tidak dengan sendirinya memajukan komunikasi manusiawi dalam keluarga. Karena itu, keluarga harus mendidik anggotanya dalam menggunakan media digital, agar bertanggung jawab menurut peradaban kasih yang efektif. Keluarga tetap harus mampu mengarahkan hati nurani anggota-anggotanya agar kerukunan hidup tidak retak dan rusak akibat media digital.
Kecenderungan untuk memiliki secara lumrah dapat mengakibatkan kerawanan komunikasi dalam keluarga. “Jadi janganlah anggota keluarga menjadi netizen yang hebat, tetapi anggota keluarga yang lemah, tanpa peran memajukan komunikasi manusiawi dalam keluarga.” tegas RD Kamilus.
Kemajuan teknologi komunikasi, utamanya digital, menurut RD Kamilus diharapkan memajukan nilai-nilai dan makna keluarga dalam masyarakat. Keluarga menemukan jati diri yang benar dalam lingkungan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Itulah bentuk pertanggungan jawab atas komunikasi sosial dalam keluarga: kebaikan, keadilan, kebebasan, kelembutan, bebas dari korupsi dan penguasaan diri dalam perjalanan hidup keluarga.
Sebagai anugerah kasih dari Tuhan, lembaga keluarga berkembang untuk memelihara kebaikan karya ciptaan demi kesejahteraan serta keberlanjutan umat manusia. “Mudah-mudahan keluarga yang berakar pada kasih Yesus Kristus dalam daya Roh Kudus, membangun komunikasi manusiawi menurut kehendak Allah. Karena Tuhan maha penyanyang dan penuh belas kasihan (Yak 5:11).”ujar RD Kamilus.
Mantan Jesuit, Pendiri Sesawi.Net, Jurnalis Senior dan Anggota Badan Pengurus Komsos KWI