Beranda KWI KOMISI-KOMISI Rapat Pleno Komisi KOMSOS se-Indonesia

Rapat Pleno Komisi KOMSOS se-Indonesia

KOMISI Komunikasi Sosial (Komsos) KWI mengadakan rapat pleno tiga tahunan pada pekan ini (23-26/9).Acara ini dihadiri oleh delegasi komisi komsos keuskupan se-tanah air dan ditujukan untuk menyampaikan pengalaman kinerja komisi komsos di keuskupan masing-masing.

Pastoral Komunikasi Sosial membawa orang untuk hidup bersesama.
Pastoral Komunikasi Sosial membawa orang untuk hidup bersesama.

Bertempat di gedung KWI, Jakarta, rapat pleno tahun ini mengambil tema “Dampak Perkembangan Teknologi Informasi bagi Interaksi dan Komunikasi Manusia”. Turut hadir sebagai narasumber antara lain: Prof. Dr. Eko Indrajit, M.Sc., Budi Sutedjo Dharmo Oetomo, S.Kom, M.M., dan Errol Jonathans.

Karya komisi komsos di berbagai keuskupan rata-rata sudah memiliki media yang dapat dikonsumsi khalayak, baik dari media konvensional seperti majalah, warta, film pendek, foto, hingga program televisi dan radio, hingga media digital seperti situs dan radio streaming.

Ini merupakan tanda bahwa komisi komunikasi sosial Indonesia takmau ketinggalan perkembangan zaman. “Komisi komsos KWI harus menjadikan teknologi sebagai alat penunjang, bukan tujuan,” pesan Mgr. Petrus Turang, uskup dari Keuskupan Agung Kupang yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi Komsos KWI.

Ketua Komisi KOMSOS KWI Mgr. Petrus Turang, memberi pengarahan awal di Rapat Pleno KOMSOS 2015

Dalam diskusi per regio, didapati pula tantangan umum yang dihadapi keuskupan, yakni peralatan dan sumber daya manusia. Pasalnya, belum semua keuskupan mampu menjangkau semua paroki yang dilayaninya dengan mudah: ada faktor geografis dan ketiadaan jaringan telekomunikasi, sehingga mempersulit koordinasi antar paroki.

Mengenai sumber daya manusia, banyak keuskupan mengaku kesulitan untuk merealisasikan program kerja yang sudah direncanakan karena kurangnya personil. Beberapa keuskupan bahkan tidak memiliki karyawan dan semua kegiatan komsos dilaksanakan oleh ketua komsos keuskupan. Menjadi resolusi bersama pula, agar komsos mampu memiliki tim kerja yang profesional. Keuskupan Purwokerto contohnya, “Kami tidak punya staff..Baru mengambil tim setiap ada program,” kata RD Cassianus Teguh Budiarto, dalam sharingnya.

Dukungan awam sangat diharapkan dalam perwujudan karya pastoral komsos.

Jamuan Makan Malam di Arts Cafe, Raffles Hotel, Ciputra world 1oleh ibu Lucia Liando sekeluarga
Jamuan makan malam.

“Karena apa yang dihasilkan, ditujukan untuk umat,” ungkap RD Frans de Sales, SCJ, ketua komisi komsos Keuskupan Palembang.

Mgr. Petrus Turang memotivasi para penggiat komsos pastoral agar terus mencari dukungan tenaga dari awam yang memang punya minat dan bakat terkait komsos.

Rangkaian rapat pleno tahun ini ditutup dengan nonton bersama film “Nada Untuk Asa” produk komsos Keuskupan Agung Jakarta yang ditayangkan di bioskop nusantara tahun lalu, dan rekreasi bersama keliling Jakarta.