JAKARTA,MIRIFICA.NEWS – Vakum kepengurusan dan beberapa kegiatan pertemuan sejak 2011 lalu, Badan Pengurus Komisi KOMSOS KWI periode 2016-2019 akhirnya menyelenggarakan rapat perdananya pada Kamis (15/12/2016) di Jakarta. Sejumlah agenda utama terkait karya kerasulan Komunikasi sosial menjadi topik pembahasan pada rapat tersebut.
Dalam pengantarnya, Mgr. Hilarion Datus Lega selaku Ketua Komisi Komunikasi Sosial (KOMSOS) KWI mengatakan, sebelum menjadi ketua komisi komsos terakhir ini, ia mendapat tiga tugas dari KWI. Sehingga hampir setiap bulan ia selalu ada di Jakarta.
“Itu terlalu jauh bagi saya, Orang pikir terbang itu enak. Kalau tiap-tiap bulan itu tidak bagus, apalagi keuskupan saya itu hampir sepertiga dari luas pulau Jawa”, kata Mgr. Hilarion.
Hal itu, menurut Mgr. Hilarion, berdampak pada banyaknya agenda KOMSOS yang tidak dapat ia ikuti, termasuk PKSN 2017 di Keuskupan Sibolga.
Meski demikian, Mgr. Hilarion berkeyakinan sejak awal, ketika terakhir ia melihat apa yang sudah dikerjakan oleh Pastor Kamilus dan rekan-rekan anggota badan komisi KOMSOS dan jejaringnya, serta melihat program yang ada, ia merasa optimis bahwa kerasulan di bidang komunikasi ini akan terus berkembang.
Uskup Manokwari Sorong itu menceritakan pula bahwa Pastor Kamilus, Sekretaris Komisi KOMSOS KWI, pada suatu kesempatan mengirim sms kepadanya agar dapat memaksimalkan dana kolekte umat untuk pembuatan film komsos dalam kerja sama dengan Komsos KAJ.Ia pun berharap agar kolekte umat dapat dipergunakan sebaik mungkin.
“Marilah, kolekte umat dikembalikan kepada umat dengan cara sebaik-baiknya”, kata Mgr. Hilarion.
Terkait Perayaan Pekan Komunikasi Sosial Nasional (PKSN) yang selalu dilaksanakan pada setiap tahun, Beliau mengatakan sejak gagasan menyelenggarakan PKSN dari keuskupan ke Keuskupan rasanya kampanye komsos cukup masuk sampai ke jantung yang sudah diharapkan sebelumnya. Apalagi keuskupan yang jauh dari pusat-pusat informasi.
“Berbagai variasi kegiatannya amat membantu kampanye komunitas sosial karena hampir melibatkan semua elemen masyarakat Katolik, juga melibatkan orang-orang dari Lembaga Hidup Bakti, yang mungkin secara struktural berada dalam satu jaringan dengan keuskupan.
“Kepada para uskup, saya menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan keuskupan berupa kolekte hari komunikasi sosial”.
Sekedar mengenang kembali perayaan Indonesia Youth Day 2016 di Manado, diperoleh penegasan betapa orang-orang muda juga amat rela hati untuk diikutsertakan dalam kerasulan komunikasi sosial ini. Karena itu, Mgr. Hilarion mengharapkan agar PKSN 2017 nanti perlu melibatkan orang-orang muda Katolik sebanyak mungkin.
“Kalau anak-anak muda kita dilibatkan di dalam pastoral Komunikasi sosial, yakinlah tidak ada yang sia-sia”, kata Monsinyur memberi semangat.
Sebelumnya, Pastor Kamilus Pantus selaku Sekretaris Komisi KOMSOS KWI menyampaikan terima kasih kepada Mgr. Hilarion Datus Lega dan para anggota Badan Pengurus yang bersedia memberi diri dan waktu untuk bekerja melayani Gereja.
Romo Kamilus mengatakan, kehadiran komisi KOMSOS di KWI merupakan sebuah kebutuhan dengan tugas pokok melayani kebutuhan keuskupan. Karena itu, katanya, sebelum menyusun rancangan program kerja, KOMSOS KWI selalu berusaha menghubungi rekan-rekan komsos keuskupan untuk meminta bantuan dan masukan mengenai program komsos pada tahun berikutnya.
Dalam kesempatan awal pertemuan itu, Romo Kamilus juga memaparkan sejumlah program utama dari Komisi KOMSOS KWI di antaranya pelatihan jurnalistik bagi orang muda Katolik, workshop audiovisiual untuk mempersiapkan tenaga penyiar radio. Juga ada workshop story telling yang merupakan program baru dari Komisi KOMSOS KWI.
Literasi Media
Berbagai karya kerasulan di bidang Komunikasi sosial terkini terus digalakan terutama untuk membangun semangat literasi media kepada umat Katolik di Indonesia.
Komisi KOMSOS KWI menyadari dengan semakin merajalelanya media massa digital, upaya itu semakin terbuka peluangnya. Sangat penting sebetulnya, bagaimana orang-orang yang bergerak di media mendapatkan pemahaman baru, mendidik publik untuk mampu mencermati berita mana yang layak untuk dinikmati.
“Dengan semakin merajalelanya media, opsi pemberdayaan literasi media dengan tagline good news is good news semakin terbuka”, kata Errol Jonathans dari Radio Suara Surabaya.
Selain Ketua dan Sekretaris Komisi KOMSOS KWI dan Errol Jonathans dari Radio Suara Surabya, hadir pula Romo Agung Noegrogo, sekretaris Komisi KOMSOS Keuskupan Agung Semarang, A. Margana, jurnalis senior, Budi Sutedjo dari “Indonesia Menulis”, Lisa Haryanto, artis dan pencipta lagu Rohani Katolik, Abraham Runga Mali, jurnalis Bisnis Indonesia dan Abdi Susanto dari Sesawi.net.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.