Salah satu tugas Komisi Liturgi (Komlit) KWI berdasarkan Direktorium KWI 2008 pasal 60, yakni membantu para Uskup Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) untuk menerjemahkan buku liturgi resmi gereja katolik ke dalam Bahasa Indonesia. Pada kesempatan ini, “Tim Penerjemahan Misale” melanjutkan rapat kerja Penerjemahan buku Missale Romanum di Seminari Tinggi St. Petrus Ritapiret, Maumere, NTT.
Rapat kerja 10-17 Oktober 2022 ini dihadiri hampir semua anggota “Tim Penerjemahan Misale”. Maumere menjadi tempat dilangsungkannya rapat kerja karena dua orang tim penerjemah (P. Dr. Bernardus Boli Ujan, SVD dan RD. Antonius Marius Tangi, Lic.Lit.) berasal dari Keuskupan Maumere serta mengajar Liturgi di Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero. Pater Boli dan Romo Martoni, demikian mereka disapa sudah sudah lama membantu Komlit KWI di bidang penerjemahan teks-teks Liturgi termasuk buku Missale Romanum 2008. Rapat kerja kali ini juga dihadiri oleh Prof. Dr. Bambang Kaswanti (Dosen Unika Atmajaya – Jakarta), Ibu Maria Andriana (Wartawan Antara), RD. Petrus Tripomo (Ahli Liturgi/Keuskupan Tanjung Karang) dan RD Shefry Topit dari Keuskupan Manado (ahli bahasa Latin sekaligus lisensiat bahasa Latin).
Agenda rapat kerja Missale Romanum kali ini ialah melihat kembali dan merevisi terjemahan Pedoman Umum Misale Romawi (PUMR), salah satu dari empat bagian besar buku Missale Romanum. Di dalamnya dikemukakan kaidah-kaidah untuk merayakan kurban Ekaristi, baik mengenai pelaksanaan perayaannya serta tugas-tugas khusus para pelayan dan para peserta, maupun mengenai perlengkapan dan tempat yang diperlukan untuk perayaan suci tersebut.
Di awal rapat kerja kali ini, RP. Riston Situmorang OSC selaku Sekretaris Komlit KWI, mengatakan bahwa rapat kerja kali ini akan berfokus untuk membahas PUMR, sedangkan bagian lain yang belum selesai, akan dikerjakan oleh Sekretariat Komlit KWI. Dalam proses editing teks hasil terjemahan tim, Komlit KWI ke depannya akan melibatkan para Romo/Suster Komisi, Lembaga, Sekretariat, dan Departemen KWI untuk bersama-sama mengoreksi teks sehingga benar-benar dapat diterima dengan baik oleh semua pihak.
Dalam evaluasi bersama, semua anggota tim penerjemah merasa senang bisa terlibat membantu Komlit KWI sesuai dengan bidang keahlian masing-masing. Rapat ini menjadi lanjutan rapat sebelumnya dan menjadi rapat tim dengan anggota penuh yang terakhir. Rapat kerja di kemudian hari akan diadakan dalam tim yang lebih kecil, sekretariat Komlit KWI bersama satu atau dua orang ahli. Meskipun demikian, sumbangan dan bantuan seluruh anggota tim diharapkan tetap terus berlanjut.
Komlit KWI berterima kasih kepada anggota “Tim Penerjemah Misale” di Maumere, 10-17 Oktober ini. Komlit KWI juga berterima kasih kepada Praeses Seminari Tinggi St. Petrus Ritapiret, RD. Guidelbertus Tanga, yang sudah memperkenankan Komlit KWI untuk mengadakan rapat di Seminari Tinggi Ritapiret, di sela-sela kesibukannya menyiapkan diri sebagai tuan rumah Sinode II Keuskupan Maumere. Semoga semua karya dan upaya yang dilakukan dalam rapat kali ini dapat semakin memuliakan nama Allah dan menguduskan manusia. Sekretariat Komisi Liturgi KWI
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.