Puisi ini dibuat oleh salah satu peserta pelatihan menulis kreatif saat pertama kali diminta menuliskan apa saja dalam waktu lima menit.
RINDU
Seperti ingin mati tapi takut menemui kematian.
Seperti ladang-ladang yang kering yg butuh hujan.
namun begitu hujan datang,tanah cemas akan kebanjiran.
Rasa penuh cemass..
Wissshhhhh. Lebayyy…..
Iaaaaaaa..memang
Biarkan aku lebay klau rindu itu seperti ingin mati.
begitulah Rinduku. Saat Ini. Up to you mau bilang apa.
Rindu itu berat.. (benar kata dilan).
Apalagi sendiri merindu.. Dan rindu itu bertepuk sebelah tangan.
Tapii. Lagi-lagi ya sudahhlahh.
Mungkin d mata dunia aku bgtu.
Bhkn di mata yg di rindui pun.
Tak mengapa..
Asal 1 org di singgasana surga tau bahwa d hati ku cumn ada dia.
Rinduku. Bertuan..bertuankan kenangan.bertuankan seseorang yang hanya ada dalam kalbu.
I dont care.. Iyaaaaa..
Terserah jika kau mau katakan bahwa
Aq mulai sakit jiwa karena Rinduku tak bertuannn
😙
Aku tetap merindu.
Karena ini rinduku.
Rindu milikku sndiri.
#erin florietha lopes-rawat imajinasi
Penulis : Erin Florietha Lopez
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.