Seminari Menengah Santo Petrus Claver/Foto: Youtube

Sejarah Singkat

De facto, Seminari Menengah Santo Petrus Claver didirikan pada tanggal 5 Juli 1951. Saat itu merupakan hari pertama siswa masuk asrama. Namun, de iure Seminari resmi berdiri pada tanggal 09 September 1953.

Pendirinya adalah Mgr. N.M. Schneiders, CICM. Sedangkan Pastor Albert Raskin, CICM bertindak sebagai perintis dan rektor pertama.

Kisah berdirinya Seminari Menengah Santo Petrus Claver bermula ketika Mgr. Schneiders, Vikaris Apolstolik Makassar, berkunjung ke Vatikan. Pada waktu bertemua dengan Bapa Suci Paus Pius XII tanggal 19 Maret 1949, Mgr. Schneiders ditanyai oleh Bapa Suci antara lain: “Apakah sudah dilangsungkan pendidikan Seminari di wilayah keuskupan Anda?”

Mgr. Schneiders menjawab, “Seminari belum dirasakan  perlu didirikan mengingat jumlah umat Katolik setempat belum melebihi dua ribu orang dan apalagi kebanyakan umat adalah kaum muda”.

Namun, sepulangnya dari Vatikan Mgr. Schneiders langsung meminta kesediaan Pater Albert untuk membuka sebuah asrama bagi para siswa yang ingin menjadi imam. Rencana itu terwujud pada bulan Agustus 1951. Mulailah dibangun sebuah asrama di Kota Makale, ibu kota kabupaten Tana Toraja.

Siswa Seminari Menengah Santo Petrus Claver/Foto: http://sakatrauzer.blogspot.com

Dalam perjalanan, tepatnya pada tahun 1953 Seminari dipindahkan ke kota Makassar dengan alasan keamana. Ketika itu terjadi peristiwa “Andi Sose-Frans Karangan). Di Makassar pihak keuskupan ternyata telah membeli sebidang tanah yang merupakan kebun bunga dan buah-buahan milik keluarga Santiagao dengan rumah batu di tendah dan salah satu sudutnya. Supaya tempat ini layak dijadikan sebagai rumah pendidikan calon imam, maka diusahakan pula perbaikan dan pembangunan sarana pendukung. Salah satu gedung yang dibangun adalah kapel yang bahan bangunannya adalah bahan bekas asrama Rumah Sakit Stella Maris Makassar.

Tanggal 25 Juni 1953 para seminaris pindahan dari Makalele mulai mendiami seminari ini. Tanggal 6 Juni 1953, dimulailah kegiatan pembelajaran. Seminari ini diresmikan dengan nama Seminari Santo Petrus Claver pada tanggal 9 September 1953, tepat dengan peringatan Santo Petrus Claver.

Perkembangan dari Waktu ke Waktu

Data mengenai perkembangan siswa Seminari terakhir diambil pada tahun 2004. Saat itu jumlah siswa yang pernah mencicipi formasi pendidikan di Seminari Menengah Santo Petrus sebanyak 1.766 siswa. Selama masa itu, Seminari ini telah dipimpin oleh 10 (Sepuluh) orang rektor, yakni:

No. Nama Rektor Masa Bhakti Keterangan
1 P. Albert Raskin, CICM Agustus 1950-Desember 1969 Pertama
2 P. Jef Henderyck, CICM Januari 1970- Desember 1970 Kedua
3 P. Jose Saplala, CICM Januari 1971-Mei 1974 Ketiga
4 P. Tjeerd Berkenbosch, CICIM Mei 1974- Desember 1982 Keempat
5 P. Gilbert Keirsbilck, CICIM Desember 1982-Agustus 1986 Kelima
6 P. John Liku Ada, Pr Agustus 1986-September 1990 Keenam
7 P. Frans Arring Ada’, Pr September 1990-Agustus 1995 Ketujuh
8 P. Stefanus Salenda, Pr Agustus 1995-Juli 1999 Kedelapan
9 P. Octavianus S. Bureny, Pr Juli 1999-September 2003 Kesembilan
10 P. Wilibrordus Welle, Pr September 2003-Sekarang Kesepuluh

Seminari Santo Petrus Claver mempunyai visi menciptakan lingkungan pengembangan diri dan pendidikan calon-calon imam yang handal dalam iman, pengetahuan, dan ketrampilan serta kematangan pribadi demi pengembangan umat Allah.

Misi Seminari adalah mengembangkan panggilan dan pendidikan calon-calon imam Keuskupan Agung Makassar dengan senantiasa memperhitungkan tuntutan zaman dan kebutuhan gereja lokal. Para siswa seminari juga dibina karakternya agar teguh mewujudkan tekad Keuskupan Agung Makassar menjadi gereja yang dewasa, kreatis, dinamis, mandiri, missioner, memasyarakat, komunikatif dan bersaksi total.

Seminari menengah yang terletak di Jl. Gagak No. 19 Makassar itu merupakan milik keuskupan Agung Makassar. Melihat prospek ke depan, Seminari Santo Petrus Claver saat ini tengah berbenah untuk berbagai hal di antaranya kebutuhan akan tenaga pembina, tenaga pengajar dan fasilitas untuk menunjang proses pembinaan dan pendidikan para calon imam di sana.

Sumber: Buku Profil Seminari Menengah Indonesia Regio Sulawesi-Ambon-Papua Komisi Seminari KWI