Sabtu, 14 Mei 2016 pukul 16.20 WIT bertempat di Aula Paroki St. Kristoforus Prafi SP 4, kami mendapat kesempatan untuk mewawancarai Romo Stephanus Istoto Raharjo,Pr selaku Ketua Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Manokwari-Sorong, berkaitan dengan Karya komisi tersebut.
Awalnya Romo Istoto bertugas di Keuskupan Agung Semarang. Atas perintah bapa Uskup, ia pindah tugas ke Keuskupan Manokwari-Sorong sejak tahun 2007 sampai dengan sekarang.
Dalam karyanya, KOMSOS berusaha mengkomunikasikan atau mewartakan Sabda Allah lewat media-media yang tersedia di sekitar Keuskupan Manokwari Sorong. Salah satu yang sudah dikerjakan KOMSOS adalah menjalin kerjasama dengan TV dan lokal.
Romo Istoto menjelaskan, kerjasama melalui media massa seperti ini sangat bagus karena pewartaan bisa menjangkau baik umat katolik maupun nonkatolik. “Mengkomunikasikan ajaran gereja dan Sabda Allah, karena media massa merupakan strategi atau model pewartaan untuk menjangkau mereka yang jauh,” ujar Romo Istoto.
Sejauh ini, KOMSOS diberikan kepercayaan untuk mengisi acara di RRI Pro 1 program Renungan Pagi Katolik dan RRI Pro 2 program Pelita Kasih Katolik yang tayang setiap dua kali seminggu.
Sepanjang kerjasama itu, Romo tidak pernah absen. Beliau begitu antusias membagikan pengalaman lewat renungan sebagai kabar keselamatan. Atas dasar itulah romo dipilih menjadi Anggota Pemerhati RRI Sorong. Sementara di bidang TV, KOMSOS bergabung di TV CWM dalam program Mutiara Iman yang tayang sekali dalam sebulan.
Selain melalui TV dan Radio, KOMSOS juga berusaha membangun komunikasi iman antarumat katolik lewat Buletin Keuskupan Manokwari-Sorong. Buletin ini diterbitkan dua bulan sekali. Awalnya romo harus bekerja sendiri dalam membuat naskah-naskah untuk dimasukan ke dalam buletin. Namun seiring berjalannya waktu, banyak umat serta Frater dan Suster yang ikut ambil bagian sebagai kontributor tulisan.
Meski demikian bukan berarti tidak ada kendala. Salah satu kendala yang dihadapi adalah Romo Istoto harus mengerjakannya banyak hal seorang diri. Ia mengatasinya dengan membagi waktu sebaik mungkin sehingga semuanya dapat berjalan dengan baik. Komsos KMS juga sering mendokumentasikan peristiwa-peristiwa penting (Pemberkatan gereja, krisma, dll) di lingkungan Keuskupan Manokwari-Sorong, yang diarsipkan dalam bentuk softcopy dan sewaktu-waktu dilaporkan kepada KOMSOS KWI.
Akhir kata, imam asal Keuskupan Agung Semarang yang sudah bekerja di Keuskupan Manokwari Sorong selama delapan tahun ini berharap ke depan tiap paroki yang belum mempunyai buletin dapat merealisasikannya meski dalam bentuk yang sederhana. Sementara untuk kaum muda Romo Istoto berharap agar yang mengikuti pelatihan ini dapat menjadi penggerak bidang jurnalistik di paroki maupun keuskupan.
Karya: Kelompok 3
Tulisan ini adalah karya peserta pelatihan jurnalistik TPW Manokwari dan Bintuni 14-15 Mei 2016.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.