MIRIFICA.NET – Jakarta, 08 Desember 2021 – Gunung Semeru adalah gunung api bertipe Strato dengan ketinggian puncak 3.676 meter di atas permukaan laut pada 4 Desember 2021 telah mengalami mengeluarkan awan panas guguran (APG) dan bergerak mengarah ke lereng Tenggara Gunung Semeru sejauh kurang lebih 4 Km dari puncak gunung.
2 (dua) kecamatan telah terdampak langsung dari peristiwa alam tersebut dan 8 (delapan) kecamatan terdampak sebaran material abu vulkanik. Masyarakat terdampak 5.205 orang, 4.205 orang telah mengungsi ke titik-titik pengungsian yang tersebar di 19 titik di 3 kecamatan, yakni Kecamatan Pasirian, Kecamatan Pronojiwo dan Kecamatan Candipuro selain juga di beberapa titik lain di beberapa kecamatan. Hingga hari ini, 8 Desember 2021, 34 orang ditemukan meninggal dunia, luka berat 22 orang, dan 22 orang belum ditemukan.
Bencana alam di Jawa Timur ini mengejutkan kita semua yang sedang berjuang mengatasi pandemi Covid-19 di Tanah Air, dimana sebagian dari kita baru saja mulai menata kehidupan setelah dihantam badai topis Seroja dan sedang mengatur nafas selepas diterpa banjir di Kalimantan dan sebagian lain.
Caritas Indonesia, yang merupakan lembaga Sosial-Pastoral dan Kemanusiaan dan menerima mandat dari Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) untuk mengkoordinir, memfasilitasi dan menganimasi pelayanan kemanusiaan di keuskupan-keuskupan di Indonesia, pada kesempatan pertama berkoordinasi untuk merespon dampak erupsi Gunung Semeru ini.
Sesuai dengan SOP Jaringan Nasional Caritas Indonesia, Tim Solidaritas Kemanusiaan Keuskupan Malang (TSKKM) telah bergerak sejak hari pertama bencana itu terjadi. Beberapa langkah strategis yang sudah dilakukan oleh Caritas Indonesia bersama dengan TSKKM adalah sebagai berikut:
- TSKKM telah diberi mandat oleh Bapa Uskup Keuskupan Malang, Henricus Pidyarto Gunawan, O.Carm melalui Surat Mandat, No. 173/Uskup-KM/XII/2021 untuk mengkoordinir dan melakukan tindakan-tindakan yang berkaitan dengan berbagai keperluan terkait respon pada erupsi Gunung Semeru.
- Pendirian 2 (dua) Pos Layanan di Paroki Sta Maria Diangkat Ke Surga dan Paroki Sta Maria Ratu Surga yang sudah mulai menerima berbagai macam jenis bantuan/donasi dan mendisribusikan bantuan, diantaranya terpal, selimut, dan sembako.
- Pendirian sub pos layanan di Stasi St. Yusuf, Pronojiwo untuk mendukung pelayanan pos-pos di Paroki dengan membuka dapur umum bagi para warga terdampak atas kebutuhan makanan siap saji 3 kali sehari
- Bekerja sama dengan Elang Sound System dalam penyediaan kebutuhan di dapur umum agar kebutuhan akan makanan siap saji 3 kali sehari bisa terpenuhi. Selain dengan Elang Sound System, kolaborasi juga dilakukan dengan komunitas-komunitas setempat seperti Gusdurian Peduli
- Pengerahan relawan untuk melakukan kajian sektoral, baik dari Caritas Indonesia maupun dari Caritas Keuskupan sebagai bagian dari Jaringan Nasional Caritas Indonesia, untuk melakukan kajian yang komprehensif terkait dampak bencana alam di kaki Gunung Semeru tersebut dan akan memberikan rekomendasi program kemanusiaan yang fokus dan terukur untuk pemulihan kehidupan komunitas yang terdampak.
- Caritas Indonesia telah mengirimkan dana awal sebesar Rp100.000.000,00 untuk mendukung pelaksanaan respon tanggap darurat melalui Keuskupan Malang.
Sebagai anggota resmi konfederasi Caritas Internationalis, Caritas Indonesia juga mengikuti standard protokol kebencanaan yang berlaku di lingkungan Keluarga Caritas. Komunikasi berkala telah dan terus berlangsung, baik dengan Departemen Tanggap Darurat, Caritas Internationalis di Roma, maupun dengan anggota-anggota keluarga konfederasi Caritas yang ada di Indonesia (CIMOS), dan juga dengan lembaga kemanusiaan utama dimana Caritas Indonesia termasuk sebagai pendirinya, yaitu Humanitarian Forum Indonesia (HFI).
Bersama dengan lembaga-lembaga kemanusiaan lain di Indonesia, Caritas Indonesia dan jaringan Keuskupan-keuskupan turut membantu institusi-institusi pemerintah dalam tanggap darurat kebencanaan ini melalui TSKKM yang telah berada di lapangan sejak hari pertama terjadinya bencana di kaki Gunung Semeru tersebut.
Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia yang pluralis, Caritas Indonesia mendukung kerjasama multipihak dan setara untuk kebaikan bersama dan terutama untuk pemulihan masyarakat terdampak bencana di kaki Gunung Semeru ini.
Sebagai representasi Gereja Katolik Indonesia dalam program-program kemanusiaan di Indonesia, Caritas Indonesia berpegang teguh pada Ajaran Sosial Gereja, dimana kepedulian pada kaum kecil, lemah, miskin, terpinggirkan, dan menyandang disabilitas menjadi hal yang utama.
Jakarta, 8 Desember 2021
Rm. Fredy Rante Taruk, Pr.
(Direktur Eksekutif Caritas Indonesia)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.