MIRIFICA.NET – Antrean panjang sudah terjadi di Politeknik Akademi Teknik Mesin Industri (ATMI) Surakarta sejak pagi di hari ketiga kegiatan vaksinasi gratis, Selasa (7/9/2021). Ratusan akseptor yang sebagian besar pelajar usia di atas 12 tahun sudah menanti di pos pendaftaran. Animo peserta yang ingin divaksin ini terus meningkat di hari ke-3 kegiatan vaksinasi massal yang diselenggarakan selama 5 hari ini.
Jenis vaksin Covid-19 yang diberikan bermerk Sinovac, dengan target suntik, 1.000 per hari. Sudah sejak Sabtu, 4 September vaksinasi diselenggarakan. Berlanjut pada Senin, 6 September hingga Kamis 9 September. Kegiatan berlangsung dari jam 08.00 hingga 16.00 WIB.
Direktur Politeknik ATMI Surakarta yang juga koordinator kegiatan ini Rm. T. Agus Sriyono, SJ menyatakan, kegiatan vaksin ini tidak hanya bagi siswa/mahasiswa Kolese Mikael yang terdiri atas SMK Mikael dan Politeknik ATMI. Namun, seluruh anggota keluarga siswa/mahasiswa, sekolah-sekolah sekitar ATMI, bahkan masyarakat sekitar.
“Awalnya, di Bulan Juli ada ledakan Covid-19 di antara siswa/mahasiswa. Setelah dianalisa, ternyata siswa/mahasiswa belum divaksin. Kemudian, pihak ATMI berkoordinasi dengan para alumni di Jakarta mengajukan permohonan vaksin kepada Kementerian Kesehatan. Hasilnya, pihak ATMI mendapatkan 4.500 vaksin dengan prioritas pertama adalah siswa/mahasiswa.”ujar Romo Agus.
Gandeng Pemuda Ansor
Demi suksesnya kegiatan ini, ATMI juga menggandeng Ikatan Siswa Katolik Surakarta (ISKS), para tenaga kesehatan dari Rumah Sakit Brayat Minulyo Surakarta juga Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) selain menggandeng para alumni. “Para pemuda dari GP Ansor ini bahkan terlibat dalam kepanitiaan sehingga mampu menjaring masyarakat sekitar ATMI yang belum mendapatkan vaksin,”ujar Romo Agus.
Salah seorang anggota GP Ansor, Muhammad Jamaludin, mengapresiasi kegiatan ini. “Kegiatan ini sangat bagus karena melibatkan GP Ansor, yang tidak hanya melakukan kegiatan keagamaan, tetapi juga kegiatan sosial kemasyarakatan,”ujar Jamal. Selain ikut menjaga keamanan dan ketertiban, GP Ansor juga membantu di bagian pos registrasi khusus bagi masyarakat.
Salah seorang pengunjung Yohanes Tri Haryanto, guru di SMA Regina Pacis Surakarta sangat bersyukur bisa mendapatkan vaksin bagi para muridnya. “Sebagai orang tua, rasa cemas selalu ada karena anak-anak yang masih sekolah belum divaksin. Namun, berkat kegiatan vaksin di ATMI, rasanya lega karena akhirnya bisa mengantar anak-anak menerima vaksin,”ungkap Yanto.
Suster Rosalia MASF yang hadir pada hari ketiga juga bersyukur karena bisa membawa 12 anak asuhnya untuk divaksin. Selama ini dirinya sulit mencari vaksin bagi anak-anak asuhannya di Panti Karuna Putri, Gentan Sukoharjo. “Selama ini anak-anak panti asuhan sangat kesulitan untuk mendapatkan vaksin, sementara dalam situasi pandemi, setiap warga diwajibkan untuk vaksin,”ujar Suster Rosa.
Imunitas Massal
Winda Evanila dari tim data vaksin, melaporkan jumlah peserta vaksin selama lima hari. Hari pertama yang ikut 712 peserta, hari kedua ada 932 peserta, hari ketiga ada 1.158 peserta, hari keempat ada 1.058 peserta, dan hari kelima ada 500 peserta. Total seluruh peserta vaksin yang hadir sejumlah 4.360, dari target 4.500.
Para peserta vaksin keseluruhan adalah siswa SMK Mikael, Mahasiswa Politeknik ATMI Surakarta, karyawan ATMI dan keluarga, IKAMI, ISKS, GP Ansor, masyarakat sekitar, anak-anak kos, driver ojol, Kampus Regina Pacis Solo, Pangudi Luhur, Kanisius, karyawan Indomaret dan Indofood, SMK Grafika, dan Panti Asuhan Karuna MASF.
“Harapan kami sederhana saja, yaitu terjadinya imunitas massal di kota Solo. Dengan demikian kegiatan belajar mengajar dapat berjalan kembali secara normal,” ujar Romo Agus. Menurut Romo Agus, pihaknya merasa ikut bertanggung jawab terhadap orang-orang muda di masa depan. Kegiatan vaksin ini, katanya dipersembahkan bagi orang-orang muda, khususnya para pelajar agar mereka kembali bersemangat belajar, sehat dan sukacita menjalani kegiatan belajar mengajar.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming yang berkunjung pada hari pertama memuji penyelenggaraan vaksin di Politeknik ATMI ini yang dinilainya sangat baik. Terutama karena kegiatan vaksinasi dapat berjalan dengan tertib, sistematis dan ada pengaturan jarak antarmanusia.
Kontributor : Elias Anwar
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.