DALAM rangkaian kegiatan Pekan Komunikasi Sosial Nasional (PKSN) 2019, setelah dari Makassar, para peserta pun diajak hijrah ke Tana Toraja, Rabu, 29/5. Tema “Membangun Bangsa dan Gereja melalui Media Digital” masih menjadi roh yang kuat dalam gelaran ini. Di Tana Toraja, suasana PKSN terasa lebih berenergi dengan adanya ekplorasi kearifan budaya lokal.
Iring-iringan rombongan peserta PKSN dari Makassar ke Toraja disambut dengan kawalan mobil dari pihak kepolisian, begitu masuk ke teritori Toraja. Rombongan yang berasal dari 23 keuskupan di Indonesia ini diundang singgah dan dijamu di gedung DPRD Toraja, diarak dengan drumb band dan tarian adat menyusuri jalan raya dari gedung DPRD Toraja sampai Gereja Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria Makale. Para utusan Komsos keuskupan dan tim Komsos KWI bersama para narasumber PKSN pun disambut dengan upacara adat di Tana Toraja.
Pengalungan kain tenun dan topi khas Toraja (bagi pria), menjadi tanda penerimaan secara adat oleh umat di Tana Toraja. Rombongan lalu dipersilakan duduk di bawah Tongkonan, rumah adat Toraja. Mereka disuguhi tarian dan musik Ma’lambuk, hidangan sirih pinang, kopi, teh, dan Deppa Tori sembari menikmati aneka tarian tradisional khas Toraja.
Aneka sambutan tersebut menjadi kelanjutan kemeriahan dan kegembiraan umat Toraja dalam rangkaian PKSN ke-6 yang dihelat sejak Minggu, 26/5 dan berakhir pada Minggu, 2/6, bertepatan dengan Hari Komsos Sedunia.
Spanduk besar dipasang di depan halaman Gereja dengan tulisan “Selamat dan Sukses Pekan Komisi Komunikasi Sosial Nasional Konferensi Waligereja Indonesia (Komsos KWI)” serta tema yang diusung selama PKSN, yaitu “Merajut Indonesia melalui Media Digital dalam Semangat Kearifan Lokal–Saya Indonesia, Saya Pancasila.”
Sebelumnya, rangkaian PKSN KWI 2019 berlangsung di Makassar. Kegiatan di Makassar diisi dengan Seminar Nasional sebagai buah kerja sama antara Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia (Kemenkominfo RI) dan KWI. Seminar ini mengangkat tema “Memperkokoh NKRI melalui Media Digital” yang berlangsung Senin, 27/5. Seminar yang digelar di Aula Paroki Santo Fransiskus Assisi Makassar ini dihadiri sekitar 700-an peserta.
Mereka disuguhi materi-materi berkualitas dari beberapa narasumber, seperti Sekretaris Jenderal (Sekjen Kominfo), Dra. Rosarita Niken Widiastuti, M.Si.; mantan Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Trias Kuncahyo; Direktur Jenderal (Dirjen) Bimas Katolik Kementerian Agama (Kemenag RI), Drs. Eusabius Binsasi; Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik, Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik, Drs. Selamatta Sembiring, M.Si.; dan pakar teknologi dan komunikasi, Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., M.B.A., M.Phil., M.A.
Selain itu, hari berikutnya, Selasa, 28/5, di tempat yang sama berlangsung lomba menggambar dan mewarnai untuk anak-anak, serta lomba debat dengan topik gawai, hoaks, dan pendidikan karakter untuk tingkat SMA. Bahkan, acara masih berlanjut dengan rekoleksi pasangan suami-istri (pasutri) hingga malam hari bersama Sekretaris Eksekutif Komisi Kerasulan Keluarga (Komkel) KWI, Romo Heribertus Hartono, MSF dan Romo C. Eko Wahyu D.S., OSC, yang namanya sedang viral di Youtube.
Sekretaris Eksekutif Komisi Komsos KWI, Romo Kamilus Pantus menyampaikankan bahwa ada tiga tema dalam PKSN yaitu liturgi, workshop literasi dan media dalam bentuk pelatihan jurnalistik dan sinematografi, serta perayaan budaya dalam kearifan lokal. Hal itu ia sampaikan dalam Misa Hari Raya Kenaikan Tuhan, Kamis, 30/5, di Gereja Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria Makale, Tana Toraja. Konsisten dengan dunia digital yang menjadi bagian hidup manusia zaman sekarang, Gereja gencar mengajak setiap pribadi untuk menjadikan media digital (sosial) sebagai sarana untuk menghadirkan Kerajaan Allah seraya menyerukan juga pesan-pesan perdamaian dan persatuan bangsa.
Pada Kamis malam, 30/5, dalam acara makan malam bersama, tampak menu lengkap hidangan khas Toraja tersaji apik di halaman Gereja Paroki Makale, seperti Pa’piong dengan daun mayananya. Beberapa peserta berkomentar bahwa inilah sambutan yang begitu istimewa dari panitia lokal PKSN di Tana Toraja bagi rombongan Komsos.
“Bagi orang Toraja, kedatangan tamu ini adalah anugerah dan kegembiraan. Kami sangat bergembira dan terhormat atas kehadiran para Pastor dan seluruh Saudara-saudari untuk melanjutkan PKSN di Toraja. nilah cara kami menyambut tamu. Kami rayakan dengan kegembiraan,” papar Pastor Albert Antonius Arina, Pastor Paroki Makale. Dia menyebut Toraja itu unik karena memiliki alam yang indah, budaya dan kuliner yang luar biasa. Hadir pula para pastor dari sekitar Paroki Makale yang turut menyambut kegiatan PKSN 2019 ini.
Selain perayaan Ekaristi Kenaikan Tuhan yang dirayakan secara konselebrasi, PKSN ini juga diisi dengan perayaan workshop menulis kreatif bersama Budi Sutedjo D. Oetomo, A. Margana, dan R.B.E. Agung Nugroho; serta workshop sinematografi bersama Romo Murti Hadi Wijayanto, SJ dari Studio Audio Visual (SAV) Yogyakarta dan Romo Petrus Noegroho Agoeng Sri Widodo dari Keuskupan Agung Semarang. Generasi milenial menjadi target utama dalam workshop PKSN kali ini. (Romo David/RBE)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.