Antoinette Justin atau biasa dipanggil Net adalah salah seorang kontingen IYD 2016 asal Keuskupan Agung Kinabalu (Malaysia) yang live in di paroki Malalayang sejak Jumat (30/9/2016).
Net mengikuti live in sebagai kegiatan utama dalam keseluruhan rangkaian kegiatan IYD 2016 Manado, 1-6 Oktober 2016.
Tinggal di keluarga yang baru dikenalnya, apalagi beda negara sama sekali tak menciutkan nyali gadis cantik berambut panjang ini. Ia begitu yakin bahwa keluarga angkatnya akan menerimanya dengan baik.
Dan terbukti, keluarga angkatnya sangat baik, bahkan Net merasa seperti layaknya orang tuanya sendiri.
Orang tua angkatnya sangat perhatian dalam hal makanan, dan selalu mengingatkan Net apakah dia sudah makan. Sesuai postur tubuhnya yang mungil dan langsing, porsi makan Net memang sedikit. Namun orang angkatnya selalu meminta Net untuk makan yang banyak. Menu-menu khas Manado selalu dihidangkan untuknya. Rupanya dari sekian macam makanan Manado, ada dua yang memikat lidah Net yakni sambal goreng kentang yang diberi kacang, dan pisang goreng sambal roa.
Belia Muda Keuskupan Agung Kinabalu yang bekerja sebagai Juru ukur (budjeting project) di negara asalnya ini mengaku sangat suka dengan pisang goreng sambal roa. “Rasanya enak” terangnya. Namun ada yang ia kurang sukai yakni masakan pedas.
“Semua saya suka, tapi spicy saya tidak suka. Mereka selalu bilang ke saya tidak pedas, tapi saat saya makan, ternyata pedas”, protes Net diikuti gelak tawa semua yang ada di dapur siang itu, Senin (3/10/2016
Keterangan Foto: Antoinette Justin sedang memasak bubur manado, Senin (3/10/2016). Foto.Retno Wulandari (Dok.Komsos KWI)
Praktisi di bidang Public Relation, Tim Komsos KWI