MIRIFICA.NET – Pada hari Kamis (12/1) bertempat di Gereja Katedral Keuskupan Malang dilakukan pisah sambut Penasihat Episkopal Badan Pelayanan Nasional Pembaruan Karismatik Katolik Indonesia (BPN PKKI). Uskup Keuskupan Malang Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan O. Carm telah tujuh tahun atau dua periode menjadi Penasihat Episkopal BPN. Oleh karena itu, Mgr. Pidyarto digantikan oleh Uskup Keuskupan Sibolga Mgr. Fransiskus Tuaman Sasfo Sinaga dalam susunan Presidium KWI 2022-2025. Selanjutnya, Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan O. Carm menjadi Ketua Komisi Liturgi KWI.
Acara pisah sambut di awali dengan Misa pada jam 10.30 WIB, lalu dilanjutkan dengan penyampaian kesan dan pesan, pemberian kenang-kenangan, foto bersama, wawanhati dan terakhir makan siang bersama. Dalam kesempatan memberikan kesan dan pesan, Mgr. Pidyarto yakin bahwa Mgr. Frans Sinaga yang lebih muda dapat mendampingi BPN PKKI dengan lebih baik lagi dan penuh semangat. Selain itu, Mgr. Pidyarto juga berpesan kepada para pengurus BPN untuk menjaga keseimbangan antara keluarga, pekerjaan dan pelayanan. “Bapak dan Ibu, dalam melakukan pelayanan jangan gaspol terus. Ingat bahwa Bapak dan Ibu juga memiliki keluarga dan pekerjaan yang butuh diperhatikan. “ pesan Mgr. Pidyarto.
Sementara itu dalam sambutannya, Mgr. Frans Sinaga menyatakan bersedia untuk belajar dari Mgr. Pidyarto dalam berjalan bersama keluarga besar Pembaruan Karismatik Katolik Indonesia menuju persekutuan Gereja bersinodal. Mgr. Frans berjanji untuk semampu dan sekuat tenaga berjalan bersama, agar Allah dipuji dan dimuliakan. Mgr. Frans mengajak para pengurus BPN dan BPK agar tidak mencari puji-pujian untuk diri sendiri, melainkan saling bekerjasama dalam melayani supaya Allah dipuji dan dimuliakan.
Dalam acara wawanhati, ada sejumlah kesan yang mendalam yang diungkap oleh Moderator BPN PKKI Rm. Steve Winarto terhadap Mgr. Pidyarto yang selalu berusaha meluangkan waktu di tengah kesibukannya untuk berbagi pandangan dan pendapat dengan Rm. Moderator, pengurus BPN dan Badan Pelayanan Keuskupan (BPK). Sementara itu, Tim BPN PKKI mengenang awal masa pendampingan, dimana Mgr. Pidyarto bersedia untuk hadir dalam kegiatan konvensi-konvensi daerah untuk mengenal para pengurus BPK dan memahami dinamikanya masing-masing. Agus Rahardjo yang menjadi Koordinator BPK Surabaya di masa pendampingan Mgr. Pidyarto sangat berkesan atas cara Mgr. Pidyarto dalam memberi arahan secara sederhana dan mudah dimengerti, sehingga arahannya dapat dilaksanakan dengan baik, sedangkan Setyo Praptomo selaku Koordinator Badan Pelayanan Provinsi Gerejawi (BPPG) Semarang Plus berkesan dengan kesediaan Mgr. Pidyarto dalam meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan praktik iman dalam hidup sehari-hari. “Di tengah kesibukan yang luar biasa, Mgr. Pidyarto masih bersedia meluangkan waktu khususnya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan sikap iman yang benar melalui WA, sehingga keragu-raguan yang dihadapi sejumlah umat dapat segera terjawab.” ungkap Setyo. Sementara itu, Sutekno selaku koordinator BPK Malang merasakan bahwa Mgr. Pidyarto selalu ingin dekat dengan umat.
Di akhir acara, Mgr. Pidyarto menjamu Mgr. Frans dan seluruh tamu dengan makanan sederhana di ruang pertemuan Keuskupan Malang. Semua undangan pun larut dalam canda tawa sambil menikmati makanan yang tersedia. (Budi Sutedjo)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.