Sambutan Pembukaan oleh H.E. Charles Cardinal Bo, Presiden FABC
SEJARAH MEMBERI ISYARAT; ROH BERGERAK
– SELAMAT DATANG DALAM YUBILEUM HARAPAN BAGI GEREJA ASIA!
Dengan sukacita dan kegembiraan yang besar atas nama FABC, saya dengan hangat menyambut semua saudara saya: para uskup, imam, suster, dan umat Allah. Semoga berkat Tuhan Yesus yang hidup, penuh kasih dan membebaskan, menyertai kita semua.
Kami menantikan peristiwa berahmat ini! Peristiwa Pentakosta ini! Selamat Pesta Yubilieum.
Saat ini adalah saat yang mulia bagi Gereja Asia, FABC melintasi Yubileum Emas. Pada saat milenium ketiga berjalan, sejarah memberi isyarat dan Roh bergerak: bersama-sama kita berseru: Majulah Gereja Asia! Peristiwa ini adalah peristiwa untuk Asia. Sukacita Yubileum memanggil kita untuk menjadikan abad ini sebagai panggilan sinodalitas, panggilan untuk menjadi kabar baik bagi Asia dan dunia.
Saat ini merupakan saat-saat Anugerah dan Syukur. Pertama-tama, terima kasih kepada tuan rumah kami yang luar biasa Kardinal Francis Xavier Kriengsak Kovithavanij dan Gereja Thailand. Semoga berkah melimpah atas semua orang yang telah bekerja siang dan malam merencanakan dan mempersiapkan acara ini. Kami merasa sangat diberkati berada di sini.
Ketika panorama rohani terbentang di depan kita, kita disuguhi dengan kehadiran gemerlap dari orang-orang yang beragam dan berwarna-warni. Kami berterima kasih kepada Tuhan atas keragaman hidup benua Asia yang besar ini, tempat lahirnya agama-agama besar, rumah bagi budaya-budaya besar. Selamat datang setiap budaya, setiap bahasa, setiap negara. Mari kita bergabung bersama untuk menjadikan peristiwa ini, peristiwa Asia dalam sejarah Gereja. Semua rencana dan harapan menemukan konvergensinya pada hari ini.
Setiap keuskupan telah mempersiapkan Yubileum ini secara sinodal selama beberapa tahun terakhir. Saya sungguh berterima kasih kepada semua uskup, religius dan imam dan umat Allah atas partisipasinya dalam persekutuan ini.
Baca juga: Pembukaan Peringatan 50TH Federasi Konferensi Para Uskup Asia
Pada Yubileum ini saya ingin menggemakan seruan Santo Yohanes Paulus II yang semangatnya hadir di dalam pertemuan kita. Ketika mengambil bagian dalam dalam Sinode Asia 1999, Paus menyatakan suara kenabian:
Yubileum merupakan kesempatan untuk menyatakan bahwa “Juruselamat dunia lahir di Asia” (Seruan Apostolik Ecclesia in Asia, dipublikasikan oleh Paus Yohanes Paulus II pada 6 November 1996). Benar. Kami menerima tantangan itu hari ini. Kristus, yang lahir di Asia, perlu diwartakan kepada orang banyak di benua terbesar ini.
Pada saat kita berkumpul untuk mengucap syukur kepada Tuhan, kita dibimbing oleh Santo Yohanes Paulus II yang sama dalam perayaan Yubileum kita ini: “Mengingat masa lalu dengan rasa syukur, menjalani masa kini dengan antusias dan menatap masa depan dengan penuh keyakinan.”
Kita sangat bersyukur atas: refleksi teologis Asia, dialog rangkap ranah dengan budaya, agama dan orang miskin, perhatian kita pada perempuan dan kaum muda, kerja sama kita selama berada dalam tantangan besar, dukungan kita kepada saudara-saudari yang teraniaya, kontribusi kita terhadap kesehatan dan pendidikan di banyak negara Asia dan kerjasama kita yang terus menerus di seluruh budaya, semua itu membuat FABC menjadi organisasi yang kuat. Kita bersyukur atas umat Allah di Asia, ketabahan mereka di tengah ancaman, kemurahan hati mereka di tengah tantangan, antusiasme mereka meskipun jumlahnya sedikit di banyak Negara Asia. Mereka adalah terang, benih dan ragi Gereja Asia.
Menginat undangan Paus Santo Yohanes Paulus II kepada kita untuk menjalani masa kini dengan harapan, kita diingatkan juga akan kata-kata Paus Fransiskus dalam pertemuan antaragama di Myanmar: “Karena ketika kita berbicara dengan satu suara dalam menegaskan nilai abadi keadilan, perdamaian dan martabat dasar setiap pribadi manusia, kita menawarkan kata harapan.” Sebagaimana memimpikan Kristus kembali ke Asia, Gereja Asia dipanggil untuk menunjukkan antusiasme evangelisasi bagi keadilan dan perdamaian.
Inspirasimu: Pesan Paus Fransiskus Kepada FABC 50
Masa depan menuntut sebuah peziarahan kepercayaan. Sejarah memberikan isyarat; Roh menggerakkan kita; mari kita mewartakan panggilan misioner kepada Gereja Asia, mari kita jadikan saat ini sebagai Abad Kabar Baik Yesus bagi seluruh Asia. Janganlah kita lupa bahwa Asia merupakan benua pertama di mana pesan Kristus diwartakan. Asia adalah benua di mana orang-orang hebat seperti Rasul Thomas, Fransikus Xaverius dan banyak pria dan wanita dengan murah hati memberikan diri dalam pelayanan evangelisasi integral. Biarkan mereka menjadi teladan bagi kita.
Semoga pertemuan ini menjadi saat Allah mencurahkan Roh Kudus. Beragam bahasa, beragam budaya: marilah kita mendengar panggilan Tuhan dalam bahasa yang sama di hari-hari mendatang. Semoga Roh Kudus menjadi penyemangat kata-kata dan tindakan kita.
Tanggungjawab kami tercermin dalam tema Yubileum FABC 50: Berjalan bersama sebagai orang Asia “…pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.” (Mat 2:12) yang bertujuan untuk merefleksikan “kenyataan dan tantangan Gereja di Asia yang muncul kembali dan muncul kembali”.
Seperti orang-orang majus dari Timur, kita datang ke sini untuk bertemu dengan Yesus, untuk diilhami oleh misteri inkarnasi-Nya. Seperti orang-orang majus itu, biarkan bintang bintang harapan membimbing dengan aneka cara, tetapi satu tujuan yang sama: impian Yesus untuk membangun umat manusia yang bebas dari cengkeraman kejahatan dan bencana buatan manusia. Semoga Maria, Bintang Evangelisasi, Bunda Magnificat, memberkati setiap saat kehadiran dan pemikiran kita. Semoga doa-doanya membuat kita bernyanyi bersamanya di akhir perayaan ini: Tuhan telah mengerjakan perbuatan besat bagi kita.
Sebelum menutup, izinkanlah saya, atas nama seluruh FABC dan semua yang hadir di sini, mengucapkan terima kasih kepada umat Thailand yang luar biasa dan murah hati, negeri senyuman, atas kemurahan hati anda. Salam hangat untuk anda semua.
Marilah kita awali perayaan ini, Semoga pencurahan Roh Kudus membuka mata kita, Semoga hati kita diberkati dengan rahmat kesetiaan misioner Tritunggal.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.