MIRIFICA.NEWS, Bengkulu – Beberapa kali sudah Komsos KWI mengadakan pelatihan bersama dengan Komisi Komsos Keuskupan Agung Palembang (KAPal), tapi baru kali ini pelatihan diadakan di sudut Bengkulu.
Dimulai kemarin malam (22/4), pelatihan kali ini mengajak para aktivis Komsos Bengkulu untuk mengelaborasi pewartaan melalui talkshow pada radio. “Di luar talkshow, saya juga mengajak Anda sekalian belajar mengenai air magazine (majalah udara), di mana terdapat juga renungan, talkshow, musik, wawancara, dan sebagainya,” kata Errol Jonathans, fasilitator pelatihan ini semalam.
Sampai besok, peserta akan diajak untuk menyusun sebuah program pewartaan yang akan disiapkan sebagai materi siaran rutin Komisi Komsos KAPal; bekerja sama dengan Radio Republik Indonesia (RRI).
32 aktivis -termasuk biarawan/ti- mewakili sekitar 5.000 umat di Bengkulu ini akan mulai praktik talkshow dan penyiaran radio per siang ini.
“Saya akan menyesuaikan juga pelatihan ini menurut kebutuhan Anda. Bilamana ada yang belum dipahami, biar kita pelajari kembali sebelum melanjutkan,” ujar Errol seraya menginventarisasi kebutuhan dan masukan para peserta.
Terdapat di antaranya angan para aktivis komsos KAPal untuk belajar:
– Menjadi penyiar yang memukau pendengar.
– Teknik public speaking.
– Strategi wawancara dan mengatasi gugup.
– Teknik reportase.
– Bahasa dan dialek lokal untuk penyiaran.
– Penyusunan program yang menarik.
– Story-telling.
– Pewartaan tersirat nilai-nilai Katolik.
“Gereja Katolik dikenal dengan apa yang tersirat, bukan apa yang tersurat,” tukas Errol menanggapi masukan para peserta. Adalah suatu cita-cita bagi mereka supaya dapat mewartakan nilai Kekatolikan tanpa harus menyebutkan secara eksplisit bahwa inilah identitas Gereja.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.