MIRIFICA.NET, AMBON – “Kontingen mana yang tidak akan menjadi juara bukan sebuah prioritas, tetapi yang menjadi prioritas adalah bahwa ajang ini benar-benar menjadi sarana pembinaan iman dan taqwa umat Katolik kepada Tuhan yang mahakuasa. Pesparani diharapkan juga menjadi cara kita bersama untuk terus menjaga kerukunan dan persaudaraan antar umat beragama,” demikianlah penegasan Bapak Gubernur Provinsi Maluku, Irjen. Pol. (Purn.) Drs. Murad Ismail, S.H., M.H. dalam sambutannya pada saat pengambilan sumpah Dewan Juri Pesparani Katolik IV Provinsi Maluku 2022. Hingga berakhirnya Pesparani IV ini, acara berjalan dengan sangat baik, meriah, sangat tertib dan aman.
Pesparani Katolik IV Tingkat Provinsi Maluku diadakan di Kota Tual pada 24-30 September 2022. Tema Pesparani IV kali ini adalah “Mewujudkan Persaudaraan Sejati Untuk Indonesia Maju”. Pesparani adalah sarana untuk meningkatkan kesadaran beragama, kehidupan iman dan taqwa umat Katolik kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Pesparani ini bertujuan untuk memuliakan Tuhan dengan menyanyikan Mazmur dan madah pujian, menggali dan mendayagunakan kekayaan seni dan budaya daerah sebagai unsur inkulturasi musik liturgi, menggerakkan dan menguatkan potensi umat di seluruh wilayah dalam rangka menyemarakkan liturgi, meningkatkan persaudaraan, keharmonisan dan kerjasama internal umat Katolik dan antar umat Katolik dengan umat beragama lain, dan menjadikan pesparani ini sebagai sebuah sarana dari umat Katolik untuk memberikan kontribusi pengembangan sosial budaya.
“Ketika Anda masing-masing kembali ke wilayah Anda, Kabupaten/Kota yang Anda wakili, maka orang-orang akan mengatakan ‘inilah kontingen yang sejati’. Tidak ada kepalsuan, tidak ada kegelisahan, ketidakada amarah, dan tidak ada ngomel-ngomel. Yang ada adalah kegembiraan, sukacita, dan sikap saling mengampuni. Kalau setiap kontingen kembali, dan mendapatkan pujian dari masyarakatnya, seperti pujian Yesus kepada Natanael, maka kita di keuskupan (Amboina) ini, pantas berbangga bahwa kita ini adalah orang-orang Katolik yang sejati, yang menjunjung tinggi sportifitas, yang menjunjung tinggi rasa dan nilai keadilan, yang menjunjung tinggi nilai toleransi, dan menjunjung tinggi sikap saling mengampuni,” tandas Mgr. Seno Ngutra, Uskup Amboina dalam Misa Penutupan Pesparani IV ini.
Pesparani IV diikuti oleh 11 Kabupaten/Kota yang berada di wilayah Provinsi Maluku. Kesebelas Kabupaten/Kota tersebut adalah Kota: Ambon dan Tual, Kabupaten: Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur, Maluku Tengah, Maluku Tenggara, Maluku Barat Daya, Buru, Buru Selatan, Kepulauan Tanimbar, dan Aru. Kota Tual menjadi tuan rumah untuk Pesparani IV kali ini. “Hari ini malam ini, sejak Pembukaan hingga Hari Penutupan ini, masyarakat Kota Tual telah membuat sejarah besar. Kenapa saya katakan demikian, tadi Pak Uskup mengatakan bahwa dalam pembukaan, bahwa Bapak Wali Kota Tual mengatakan bahwa Umat Katolik di sini cuma 0,4 %. Tapi ternyata 0,4% ini dari sisi kearifan lokal dan budaya kita ‘Ain ni Ain’, ternyata tidak kelihatan yang 0,4% atau yang lebih besar, tetapi semua melebur menjadi satu,” demikian ditegaskan oleh Bapak Wakil Gubernur Maluku, Bapak Drs. Barnabas N. Orno dalam sambutannya pada penutupan Pesparani IV. Dan memang beginilah adanya bahwa toleransi umat beragama di Kota Tual sungguh-sungguh sangat luar biasa. Itulah sebabnya Kota Tual dikenal sebagai Kota Toleransi oleh Strata Institute.
Ada 13 jenis mata lomba dalam Pesparani IV yakni Paduan Suara Anak, Paduan Suara Remaja Gregorian, Padua Suara Orang Muda Katolik (OMK), Campuran, Paduan Suara Dewasa Wanita, Paduan Suara Dewasa Pria Gregorian, Paduan Suara Dewasa Campuran, Menyanyikan Mazmur Anak, Menyanyikan Mazmur Remaja, Menyanyikan Mazmur OMK, Menyanyikan Mazmur Dewasa, Cerdas Cermat Rohani Anak, Cerdas Cermat Rohani Remaja, Bertutur Kitab Suci (Anak).
Berdasarkan Surat Keputusan no. 08/IKEPLP3KDM/09/22 tentang Juara Umum Lomba Pesparani IV Provinsi Maluku Tahun 2022, pada malam acara penutupan disampaikan bahwa Juara Umum urutan no. 1. Kabupaten Maluku Tenggara; no. 2. Kota Tual; dan no. 3. Kota Ambon. Pada penutupan Pesparani IV itu juga disampaikan bahwa Pesparani V akan diadakan pada tahun 2025, di kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah.
Penulis:
Stephanus Didik Iswahyudi, SS,
Staf Sekretariat Komlit KWI
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.