Beranda BERITA Pesparani III Jakarta: Kebersamaan dalam Keberagaman

Pesparani III Jakarta: Kebersamaan dalam Keberagaman

0
Pesparani III Jakarta: Kebersamaan dalam Keberagaman

MIRIFICA.NET – Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Nasional III berlangsung 27 Oktober- 01 November 2023, dengan tuan rumah Provinsi DKI Jakarta, Keuskupan Agung Jakarta, berdasarkan kesepakatan bersama dan secara formal ditetapkan lewat Keputusan Menteri Agama no 493 tahun 2022 tentang Penetapan Provinsi DKI Jakarta sebagai tempat Pelaksanaan Pesta Paduan Suara Gerejani tingkat Nasional III tahun 2023.

Perayaan Ekaristi menjadi acara pertama yang mengawali seluruh rangkaian acara yang diikuti 38 Provinsi se-Indonesia ini; diadakan di Ancol Beach City International Stadium, Jakarta Utara, dipimpin Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo, didampingi, Mgr. Benedictus Rolly Untu, MSC, Uskup Manado, Mgr. Robertus Rubiatmoko, Uskup Agung Semarang, Mgr. Kornelus Sipayung, OFM.Cap, Uskup Agung Medan bersama dengan puluhan imam yang berkarya di seluruh Indonesia. Perayaan Ekaristi pembuka yang berlangsung Sabtu, 28 Oktober, pada Hari Sumpah ini dihadiri umat dan para peserta Pesparani dari berbagai provinsi dan dilanjutkan dengan selebrasi pembukaan yang ditandai dengan parade kontingen-kontingen memasuki Gedung pertemuan.

Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Pesparani Nasional, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, 2023, Penyejuk Iman, Pewartaan, Umat Katolik
Misa Pembukaan Pesparani (Kiri ke Kanan: Mgr. Kornelius Sipayung, OFM Cap, Mgr. Robertus Rubiyatmoko, Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo, Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu, MSC)

Dalam homilinya, Kardinal Suharyo menegaskan betapa Ekaristi yang menjadi pembuka Perhelatan akbar ini bukan sekedar salah satu acara dari rangkaian acara, tetapi sebagai ungkapan Syukur atas karya agung Tuhan: “Kalau kita mengawali Pesparani III dengan Perayaan Ekaristi, kita ingin mengungkapkan keyakinan iman kita bahwa Pesparani III adalah bagian dari karya agung Tuhan, wujud dari karya agung Tuhan.”
Selanjutnya, Uskup Agung Jakarta yang juga Uskup TNI/Polri ini menyampaikan dengan gayanya yang khas bahwa Wujud Karya Agung Tuhan itu terungkap melalui keterlibatan umat Katolik sebagai warga negara Indonesia: “Hari ini tanggal 28 Oktober, Hari Ulang Tahun Sumpah Pemuda Ke-95”. Dalam konteks ini, Perintah Tuhan untuk mencintai sesama seperti dibacakan dalam bacaan Injil dapat disimpulkan berarti “membangun kesatuan, persaudaran sejati: satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa. Itulah yang saya duga menjadi alasan panitia untuk mengambil tema Pesparani III ‘Kebersamaan dalam Keberagaman”.Sesudah Perayaan Ekaristi, Selebrasi pembuka digelar secara resmi. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas membuka Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Nasional III secara resmi. Dalam sambutannya Yaqut menegaskan, keberagaman adalah kekuatan Indonesia. Keberagaman dan pluralitas inilah yang membuat Indonesia tetap kokoh hingga saat ini. Tanpa keberagaman, Indonesia bukan apa-apa. Karena itu, dia berharap agar keberagaman ini selalu dirawat dan dijaga.

Indonesia, kata Yaqut, dicirikan kemajemukan dan keberagaman. Indonesia memiliki berbagai macam suku bangsa, agama, dan berbagai latar belakang serta masih banyak keberagaman lainnya. Indonesia merdeka dan kuat seperti sekarang karena keberagaman. Sehubungan dengan itu, dia meminta Gereja Katolik Indonesia untuk terus menjadi pelopor dalam merawat dan memperkuat kemajemukan. Pada bagian lain, Yaqut mengaku sangat senang dan bahagia setiap kali berada di tengah-tengah Umat Katolik. Bahkan dia menyebut diri sebagai saudara bagi umat Katolik. Sebab, seperti yang diajarkan dalam agamanya, bila Anda tidak bersaudara dalam agama, jadilah saudara dalam kemanusiaan

“Setiap berada di tengah umat Katolik, saya tidak tahu, selalu merasa lebih tenang dan bahagia. Saya merasa bagian dari agama Katolik. Dan saya bukan orang lain di agama Katolik,” ujarnya

Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Pesparani Nasional, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, 2023, Penyejuk Iman, Pewartaan, Umat Katolik
Yaqut Cholil Qoumas, M; Menteri Agama RI

Pada kesempatan itu Yaqut juga mengaku sangat terkesan ketika bertamu ke kediaman Kardinal Ignatius Kardinal Suharyo di Keuskupan Agung Jakarta. Dari Kardinal dia diberitahu tentang salah satu idiom terkenal di Gereja Katolik yaitu 100 persen Katolik dan 100 persen Indonesia.

Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara Pesparani III Sebastian Salang mengungkapkan, kegiatan ini diselenggarakan dalam momentum tahun politik yang diwarnai dengan pertarungan dan terjadi persaingan antara satu yang lain, antara partai yang satu dengan yang lain, dan antara calon yang satu dengan yang lain. Dalam konteks seperti itu, Pesparani III, kata Sebastian, hadir untuk mengingatkan kepada seluruh komponen bangsa bahwa pertarungan politik boleh dilakukan sebagai bagian dari demokrasi. Namun pesan kebangsaan dan pesan moral sangat penting adalah Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan kebhinekaan tetap harus dijaga.

“Kita semua dari Sabang sampai Merauke jangan pernah lelah menjaga Pancasila, UUD 1945 dan kebhinekaan. Oleh karena itu, seluruh rangkaian acara ini disaripatikan dalam tema Kebersamaan dalam Keberagaman. Kita berharap seluruh kekuatan bangsa ini betul-betul dirajut dan dimanfaatkan untuk pembangunan bangsa,” katanya. Oleh karena itu, menurut Sebastian Salang, Pesparani III menjadi momen yang sangat berharga, bukan hanya menjadi momen iman, tetapi juga momen budaya sekaligus momen kebangsaan.
Sementara itu Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC, Ketua Konferensi Waligereja Indonesia, meskipun berhalangan hadir karena masih sedang mengikuti Sidang Para Uskup di Roma, dalam kata sambutan yang tertulis dalam Buku Panduan Pesparani menyampaikan “Bersama para Bapa Uskup KWI, saya menyambut baik dan mendukung pagelaran Pesparani III”. Bagi Uskup Bandung ini, “Pesparani merupakan wujud Kerjasama antara Gereja Katolik dan Pemerintah, untuk mengembangkan iman umat lewat seni budaya menyanyi, tutur Kitab Suci dan Cerdas cermat”.

Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Pesparani Nasional, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, 2023, Penyejuk Iman, Pewartaan, Umat Katolik
Salah satu kontingen peserta lomba Pesparani Nasional

Terhubung dengan tema Kebersamaan dalam Keberagamaan, uskup Anton berharap supaya “Pesparani menjadi kesempatan bagi kita untuk belajar saling menghargai dan menghormati satu sama lain berlandaskan Kasih di tengah berbagai perbedaan dan mengajak kita juga untuk merasakan nikmatnya kebersamaan dalam keanekaragaman”.

Pesparani Katolik Nasional III yang digelar dengan subtema “Dengan Penyelenggaraan Pesparani Katolik Nasional III, kita bangun Semangat Kerukunan, Keharmonisan, dan Rasa Cinta Tanah Air Demi Kemuliaan Tuhan ini” menyajikan 13 cabang lomba yang digelar selama dua hari pada Minggu dan Senin (29-30/10/2023) di Jakarta International Expo (JIExpo), Jakarta Utara. Semua cabang lomba ini dibagi dalam empat kategori, yakni paduan suara 6 Mata Lomba (Dewasa Campuran, OMK Campuran, Dewasa Pria Gregorian, Dewasa Wanita, Remaja Gregorian, Anak), menyanyikan Mazmur 4 Mata Lomba (Anak, Remaja, OMK, Dewasa), Cerdas Cermat Rohani 2 Mata Lomba (Anak, Remaja) dan Tutur Kitab Suci 1 mata Lomba.

Selamat untuk Pelaksanaan Pesparani, Semoga perhelatan ini sungguh menjadi inspirasi dan terciptanya kebersamaan, persaudaraan sejati antar peserta, umat dan Masyarakat Indonesia di Tengah aneka perbedaan.