TEPAT pada Hari Raya Santo Petrus dan Santo Paulus di Basilika Santo Petrus (29/6) Paus Fransiskus mengalungkan pallium kepada 24 uskup agung yang baru diangkat, termasuk di antaranya Mgr. Agustinus Agus, Uskup Agung baru untuk Keuskupan Pontianak di Kalimantan Barat.
Seperti diberitakan Mirifica.Net, pada tanggal 3 Juni lalu Vatikan telah mengumumkan pengangkatan Mgr. Agustinus Agus yang sebelumnya Uskup Keuskupan Sintang menjadi Uskup Agung Keuskupan Pontianak. Mgr. Agus diplot Vatikan harus menggantikan Mgr. Hieronimus Bumbun OFMCap yang segera akan memasuki masa pensiun.
Pallium
Pallium merupakan simbol yang hanya diberikan kepada Paus dan Uskup Agung.Kata pallium berasal dari kata bahasa Latin palla yang berarti ‘jubah wol’. Sesuai tradisi, seorang uskup agung baru akan menerima pallium pada hari Raya Santo Petrus dan Santo Paulus. Pallium itu boleh dikenakannya setiap misa selama masih aktif menjabat sebagai uskup agung.
Ketika pensiun, pallium tidak akan dikenakan lagi. Demikian juga ketika seorang uskup agung dipindahkan ke wilayah keuskupan agung yang baru, dia akan dianugerahi pallium baru oleh Paus.
Upacara pengalungan pallium oleh Paus dilakukan sebelum misa pukul 09.30 waktu Roma yang dihadiri tidak kurang dari 200 konselebran yang terdiri dari para uskup agung, kardinal, dan uskup.
Mengalahkan rasa takut
Paus berpesan agar para uskup agung baru tersebut meneladani Petrus yang meletakkan keamanan dirinya pada Tuhan ketika dia merasa ketakutan akan kelemahannya sendiri.
“Saya bertanya-tanya, para uskupku yang terkasih, apakah kita merasa takut? Apa yang kita takutkan? Dan jika kita takut, apa bentuk perlindungan yang kita cari di dalam hidup pastoral kita, dalam menemukan rasa aman?” demikian rentetan pertanyaan Paus terlontar dalam homilinya.
“Petrus mengalami bagaimana kesetiaan Tuhan selalu melebihi tindakan ketidaksetiaan kita, dan lebih kuat dari segala penyangkalan kita. Petrus menyadari bahwa kesetiaan Tuhan menghilangkan ketakutan kita dan jauh melebihi perhitungan manusia.”
Paus menceritakan tentang bagaimana Tuhan mengutus malaikat membebaskan Petrus dari penjara. Rantai pengikat Petrus putus dan pintu seketika terbuka ketika malaikat tersebut memerintahkan Petrus untuk bangkit dan mengikutinya.
“Ya benar, Tuhan membebaskan kita dari segala rasa takut dan dari segala hal yang memperbudak kita, supaya kita benar-benar bebas,” tukas Paus.
Melanjutkan pertanyaannya, Paus menambahkan, “apakah kita mencari dukungan dari pemegang kekuasaan tertinggi di dunia? Atau kita membiarkan diri kita diperdaya oleh kebanggaan mencari penghargaan dan grafitikasi, mengira ini akan memberi kita rasa aman?”.
Paus mengajak para uskup agung untuk mengingat Rasul Petrus yang mempercayakan diri sepenuhnya pada Tuhan. “Kepercayaan inilah yang mengenyahkan segala ketakutan, membebaskan kita dari perbudakan dan godaan duniawi.”
Ikutlah Aku
Paus mengingatkan kembali bagaimana Petrus diminta Yesus tiga kali “Gembalakanlah domba-dombaKu” sebagai penyilih atas tiga kali penyangkalan yang dilakukan Petrus pada malam penangkapan Yesus di Taman Getsemani. “Petrus dipenuhi rasa penyesalan. Tetapi setelah mengakui kelemahannya, dia tidak mendasarkan pada kekuatan dirinya sendiri, melainkan menyerahkan dirinya pada kasih Yesus.”
“Inilah saat dimana segala ketakutan, rasa tidak aman dan perasaan pengecut kita dihilangkan. Kesetiaan Tuhan jauh melebihi ketidaksetiaan kita. Tuhan tidak pernah menyangkal kita.”
Seperti kepada Petrus, Yesus bertanya kepada kita ‘apakah engkau mencintaiKu?’ karena dia tahu akan rasa takut kita dan akan penderitaan kita. Maka kita perlu meniru Petrus yang mempercayakan diri sepenuhnya kepada Yesus yang Maha Tahu.
“Kasih Yesus pastilah mencukupi untuk Petrus. Dia tidak tergoda lagi untuk cemburu.”
Paus menguraikan bahwa pesan Yesus kepada Petrus ‘Ikutlah Aku’ juga ditujukan kepada para uskup agung baru tersebut. “Ikutlah Aku. Jangan menghabiskan waktu mempertanyakan atau memperdebatkan hal yang tidak berguna; jangan mementingkan hal-hal sekunder, lihatlah apa yang terpenting dan ikutlah Aku. Ikutlah Aku walaupun mengalami kesulitan. Ikutlah Aku menyebarkan Kabar Gembira.”
“Ikutlah Aku dengan kesaksian hidup yang ditempa oleh rahmat permandian dan kuasa suci. Ikutlah Aku dengan bercerita tentang Aku kepada sekelilingmu, setiap hari, di dalam pekerjaanmu, di setiap percakapanmu dengan teman-temanmu,”
Pada penutup homilinya, Paus berpesan agar kita meneladani Yesus dengan menyebarkan kabar suka cita terutama kepada mereka yang berkekurangan, supaya tidak ada seorang pun yang tidak mendengar sabda yang akan membebaskan kita dari setiap rasa takut dan membuat kita bisa mempercayakan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Ikutlah Aku.”
Sumber: CNA
Kredit foto:
- Paus Fransiskus memasangkan pallium pada 24 uskup pada Pesta Santo Petrus dan Paulus, 29 Juni 2014/Foto: Daniel Ibáñez/CNA
- Foto lain kiriman dari Mgr. Agustinus Agus sendiri untuk Mirifica.Net
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.