KUPANG – Anton Sumarjana, fasilitator pelatihan jurnalistik bagi himpunan KMK Keuskupan Agung Kupang mengajak para mahasiswa untuk mengupas habis jurnalisme. Setelah ilmu dasar menulis, Anton beralih ke menulis berita.
Satu tahap yang fundamental dalam menulis berita adalah wawancara. “Wawancara butuh persiapan. Kita harus tahu terlebih dahulu mau wawancara tentang apa: hal apa yang mau ditanyakan, siapa yang ditanya, memahami masalah yang ditanyakan,” jelas Anton. Penting pula untuk menuliskan daftar pertanyaan. Wartawan juga dituntut untuk fleksibel dalam bertanya, supaya wawancara mengalir dan tidak kaku.
Sebagai pewawancara, datang tepat waktu adalah kewajiban. Bentuk menghormati narasumber ini sekaligus membuat kita lebih siap dan tidak terburu-buru karena terlambat. “Bila ada hal yang kurang jelas, segera ditanyakan lebih jelas, dieksplor. Pewawancara harus pintar memancing agar narasumber lebih banyak berbicara, meskipun beliau pendiam,” kata Anton.
Teknik wawancara ini akan menjadi bekal bagi para mahasiswa untuk menyusun produk final pelatihan. Dari hari ini sampai besok (18/2), diharapkan peserta pelatihan di STIKOM Uyelindo, Kupang ini dapat menyusun sebuah surat kabar berisi ragam tulisan: berita, wawancara, feature, dll.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.