SEJUMLAH Organisasi Masyarakat (ORMAS) Katolik Indonesia mengaku prihatin dan mengecam keras aksi penyerangan terhadap umat Katolik yang sedang beribadah di Stasi Santa Lidwina Bedog, Paroki Kumetiran, Sleman, Yogyakarta, Minggu (11/2). Seorang pelaku berinisial S melukai beberapa umat termasuk Pastor yang memimpin perayaan misa dengan senjata tajam di tangannya. Akibat serangan tersebut, beberapa jemaat terluka parah dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Mencermati aksi kekerasan tersebut, Pengurus Pusat (PP) Pemuda Katolik Indonesia menyampaikan pernyataan sikapnya sebagai berikut:
- Mengutuk keras aksi penyerangan di Gereja Stasi Santa Lidwina Bedog, Paroki Kumetiran, Sleman, Yogyakarta, serta sejumlah aksi kekerasan terhadap tokoh dan umat beragama di Bantul, Tangerang, dan Bandung.
- Mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas serta mengungkap motif dan aktor dibalik para pelaku. Kasus-kasus intoleransi harus diselesaikan dengan tuntas dan transparan agar tidak mendorong terjadinya aksi-aksi serupa di masa yang akan datang.
- Negara tidak boleh kalah dengan “orang gila” yang merusak persatuan dan kebebasan beribadah di Indonesia. Pemerintah dan aparat penegak hukum harus hadir dan tidak takut terhadap kelompok-kelompok yang mengancam persatuan dan kebebasan beribadah di Indonesia.
- Mengajak segenap umat Katolik dan masyarakat untuk berani mencegah aksi-aksi kekerasan dan menjadi benteng utama persatuan. Jangan mau diadu domba oleh kelompok-kelompok yang ingin merongrong Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Kita semua harus aktif teribat memutus mata rantai kekerasan dan intoleransi.
- Berkaitan dengan pelaksanaan Pilkada serentak Tahun 2018, PP Pemuda Katolik mendorong dan mengajak setiap peserta Pilkada agar tidak menggunakan sentimen agama demi mengejar kekuasaan semata. Jangan mengorbankan masa depan bangsa demi memenuhi ambisi politik pribadi dan kepentingan sesaat.
- PP Pemuda Katolik menginstruksikan kepada seluruh Pengurus dan Anggota Pemuda Katolik di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan, serta senantiasa membangun dialog dan kerjasama dengan organisasi kepemudaan di wilayahnya masing-masing dalam rangka mewujudkan persatuan, kekeluargaan dan toleransi sesama anak bangsa.
Demikian pernyataan sikap PP Pemuda Katolik menyikapi aksi penyerangan di Gereja Stasi Santa Lidwina Bedog, Paroki Kumetiran, Sleman, Yogyakarta.
Jakarta, 11 Februari 2018
Pengurus Pusat Pemuda Katolik
Ketua Umum,
Karolin Margret Natasa
Sekretaris Jenderal,
Christopher Nugroho
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.