MARIA Magdalena merasakan kehilangan yang sangat besar saat Yesus wafat. Yesus adalah pribadi yang sangat ia kagumi; karena berkat kasihNya, haluan hidupnya berubah, dari seorang pendosa menjadi seorang pengikut Yesus yang setia.
Kerinduannya yang mendalam akan Yesus, membawanya untuk datang mengunjungi makamNya. Saat menemukan makam yang kosong, hatinya remuk redam dan ia terpuruk dalam kesedihan sehingga tidak mengenali kehadiran Yesus. Barulah ketika Yesus memanggil namanya secara pribadi, ia mengenali suaraNya. Duka berganti sukacita, dan dengan penuh semangat ia mewartakan kebangkitanNya kepada murid yang lain.
Dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan hambatan dan kesulitan, hendaknya kita senantiasa mengarahkan hati dan pandangan kita kepada Yesus. Cari Dia dengan penuh kerinduan, bina relasi yang akrab dan erat denganNya, agar kita peka terhadap sapaanNya dan mengalami kasihNya yang memberi kekuatan dan semangat baru sehingga kita tidak tenggelam ditelan gelombang kehidupan.
Walau badai mengamuk di sekitar kita, bersama Dia dan bersatu dengan Dia, kita akan menemukan sukacita dan kedamaian sejati. Mari wartakan kasihNya kepada setiap orang yang kita jumpai agar semakin banyak orang mengenalNya dan mengalami keselamatan.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.