Yohana dilahirkan di Dijon, Perancis pada tahun 1572. Ayahnya seorang yang saleh. Ia mengasuh anak-anaknya dengan baik setelah kematian isterinya. Yohana, yang amat dikasihinya, menikah dengan Christopher, Baron de Chantal. Yohana dan Christopher saling mengasihi. Tuhan mengaruniakan enam anak kepada mereka, empat yang bertahan hidup. Yohana menunjukkan kasihnya kepada Tuhan dengan mengasihi suami serta anak-anaknya dengan segenap hati.
Kemudian, tiba-tiba saja, suatu kemalangan besar menimpa keluarga bahagia tersebut. Baron Christopher secara tak sengaja tertembak oleh seorang teman yang pergi berburu bersamanya. Ketika suaminya meninggal, Yohana teramat sedih. Ia mengampuni orang yang menyebabkan kematian suaminya itu dan bahkan menjadi ibu baptis bagi anaknya.
St. Yohana memohon kepada Tuhan agar memberinya seorang imam yang kudus untuk membimbingnya. Sementara itu, ia berdoa dan membesarkan anak-anaknya dalam kasih Tuhan. Ia mengunjungi orang-orang miskin, orang-orang sakit serta menghibur mereka yang diambang ajal. Ketika ia berjumpa dengan St. Fransiskus de Sales, ia segera mengetahui bahwa orang ini adalah orang kudus yang diutus Tuhan untuk membimbingnya.
Sesuai petunjuk St. Fransiskus, Yohana bersama tiga wanita muda lainnya mendirikan Serikat Visitasi. Tetapi terlebih dahulu ia harus memastikan bahwa anak-anaknya, meskipun sudah dewasa, telah mandiri. Yohana juga mempunyai tanggung jawab serta tantangan-tantangan yang harus dihadapinya pula.Namun, Yohana tetap berusaha untuk melakukan kehendak Tuhan baginya, bagaimana pun sulitnya.
St. Yohana seorang yang tabah dalam menghadapi segala macam tantangan. Ia mendirikan banyak biara sambil berjuang melawan pencobaan-pencobaannya. “Meskipun banyak penderitaannya,” tulis St. Vincensius de Paul, “wajahnya selalu memanancarkan kedamaian. Dan ia selalu setia kepada Tuhan. Jadi aku pikir dia adalah salah satu di antara jiwa-jiwa paling kudus yang pernah aku jumpai.”
St. Yohana wafat pada tanggal 13 Desember 1641.Ia dinyatakan kudus oleh Paus Klemens XIII pada tahun 1767.
St. Yohana terbuka pada ilham Roh Kudus dalam hidupnya.
Bagaimana jika aku membuka diri untuk lebih bebas melakukan perbuatan belas kasih dalam hidupku?
Keterangan foto: Santa Yohana Fransiska de Chantal (foto dari katakombe.net)
Diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Pauline Books & Media
Imam diosesan (praja) Keuskupan Weetebula (Pulau Sumba, NTT); misiolog, lulusan Universitas Urbaniana Roma; berkarya sebagai Sekretaris Eksekutif Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) KWI, Juli 2013-Juli 2019