Perayaan Misa Krisma atau misa imam di Keuskupan Agung Makasar berlangsung di Gereja Katedral Makasar, Rabu (5/4/2017) dipimpin secara konselebran oleh Uskup Keuskupan Agung Makassar bersama para VIKEP.
Dalam misa ini, para imam berkesempatan memperbaharui janji imamat mereka, dengan tujuan selalu mengingat janji panggilan suci yang telah diikrarkan pada saat menjadi imam. Selain pembaharuan janji imamat, ada juga pemberkatan minyak yang akan digunakan pada pelayanan sakramen seperti minyak krisma: Sacrum chrisma (SC) yang digunakan untuk para babtisan, tahbisan diakon, tahbisan imamat, tahbisan uskup dan sakramen krisma. Minyak Katekumen : Oleum Catecumenorum (OC) digunakan bagi mereka yang akan diterima menjadi anggota gereja katolik, dan minyak pengurapan orang sakit (oleum infirmorum) digunakan untuk mengurapi orang sakit atau menjelang ajal.
Ada yang berbeda pada perayaan misa krisma tahun ini. Bila umumnya sesuai tradisi gereja katolik, misa dilaksanakan pada hari Kamis, tapi kali ini dilaksanakan di hari Rabu. Hal ini disepakati bersama, mengingat hari Jumat (7/4/2017) adalah Jumat pertama, dimana para Imam hendak melaksanakan misa Jumat pertama di paroki masing-masing.
Sementara waktu perjalanan kembali ke paroki masing-masing bisa di tempuh 2-3 hari dengan melewati laut dan darat. Dengan pertimbangan inilah, maka disepakati misa Krisma dilaksanakan pada hari rabu, sehingga para Imam pada hari kamis dapat kembali pulang dan pada hari Jumat dapat mempersembahkan misa Jumat pertama di parokinya.
Seperti diketahui satu hari sebelum Misa Krisma dilaksanakan, Selasa (4/4/2017) para Imam dan Diakon Keuskupan Agung Makassar, berkumpul untuk mengikuti rekoleksi yang di pimpin oleh Direktur Eco Camp (Promotor Lingkungan Hidup), Keuskupan Bandung, RD Ferry Soetrisno. Tema rekoleksi yaitu pertobatan kepada alam, bagaimana seorang Imam memelihara dan menjaga kelestarian alam ciptaan Tuhan dan dapat menjadi contoh bagi umat, agar umat dapat bertahan hidup dengan mengelolah alam secara baik.
Dalam homilinya, Mgr John Liku-Ada’ mengutip Injil Lukas 4:18-19 yang berbunyi, “Roh Tuhan ada padaKu, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.”
Para imam harus menyadari panggilan utamanya yaitu mewartakan kabar gembira, imam harus melayani dengan Roh Tuhan, menampilkan semangat pelayanan seperti Kristus.
Misa berakhir pada pukul 20.00, setelah itu para Imam masing-masing mendapat 3 minyak sakramen yang akan digunakan dalam pelayanan di parokinya. Sebelum pulang ke tempat tugas, Bapak Uskup, para Imam,dan diakon menikmati makan malam bersama.
Misa Krisma ini dihadiri oleh imam-imam KAMS sebanyak kurang lebih 97 orang, diakon 7 orang, para suster, frater serta seluruh umat Keuskupan Agung Makassar.
Penulis:
Natalia Maria Boro
Staff PSE Keuskupan Agung Makasar
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.