PENOLAKAN sungguh menyakitkan, terutama bila dilakukan oleh teman, kerabat atau anggota keluarga.
Kelakuan kita sebagai murid Yesus, ternyata tidak berbeda dengan orang-orang Nazaret. Kerap kita menyakiti hatiNya lewat tutur kata, sikap dan tindakan kita. Kita cenderung mengabaikan perintahNya dan lebih memilih hal-hal yang nyaman dan menyenangkan saja. Akibatnya dosa mengisi relung hati kita dan mengusir Yesus yang bersemayam di hati.
Sadari bahwa iman sejati tidak cukup diucapkan di bibir saja, melainkan harus diungkapkan dengan perbuatan nyata. Mari buka hati seluasnya untuk menerima kehadiran Yesus dan melibatkan Dia di dalam seluruh aspek kehidupan kita. Mohon Roh Kudus untuk menerangi hati dan budi agar kita semakin memahami ajaranNya dan mampu menghayatinya di dalam kehidupan sehari-hari.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.