Pematangsiantar – SETELAH belajar mengenai menulis renungan, Jon Lesek, fasilitator pelatihan untuk suster FCJM, melanjutkan dengan literasi penerbitan.
“Banyak orang kurang paham bahwa penerbit dan percetakan adalah dua hal yang berbeda,” kata Jon.
Penerbit punya tim redaksi. Dalam tim redaksi ada penulis, penyunting, ilustrator, dan penilai naskah. Penyunting memperbaiki tulisan secara gramatikal dan alur logika. Ilustrator memegang bagian desain dan pengadaan gambar atas kebutuhan, termasuk cover buku. Penilai naskah adalah orang-orang yang memutuskan laik tidaknya buku tersebut diterbitkan melalui badan mereka. Masing-masing bagian ini punya tugas untuk menyempurnakan sebuah buku yang akan dicetak.
Mengenai pencetakan, itu sepenuhnya tugas percetakan. Dari pengadaan kertas, warna, sampai jadi menjadi buku laik baca. Masuk ke tahap pemasaran dan penjualan, itu kembali kepada penerbit. Jadi, fokus penerbit adalah konten dari buku dan penjualan. Fokus dari percetakan adalah teknis memproduksi fisik bukunya.
Pelatihan menulis renungan kerjasama Komsos KWI dan OBOR ini pun ditutup hari ini.
BACA JUGA:
Peer Teaching, Cara Suster FCJM Bahu Membahu Sempurnakan Renungan
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.