BANYAK orang mengincar posisi menjadi seorang pemimpin karena tertarik pada banyaknya fasilitas dan keuntungan yang didapatkan. Semakin tinggi seseorang, semakin besar kekuasaan yang mereka miliki, sehingga mereka semakin dihormati, dilayani dan diistimewakan.
Konsep seperti inilah yang mendorong ibunda dari rasul Yohanes dan Yakobus untuk datang ke hadapan Yesus dan meminta posisi terhormat bagi kedua putranya. Sebuah konsep yang keliru mengenai kerajaan Allah. Karena di dalam kerajaan Allah, seorang pemimpin sejati justru dituntut untuk melayani dengan kerendahan hati, tidak berfokus pada kepentingan pribadi, melainkan selalu mengutamakan Allah di atas segalanya. Dengan demikian seluruh langkah dalam hidupnya diselaraskan dengan kehendak dan rencana Allah.
Yesus telah memberi teladan yang sempurna bagi kita semua. Ia datang ke dunia untuk melayani, bukan dilayani. Maka sebagai pengikutNya, mari kita ikuti jejakNya: menjadi pemimpin dengan semangat melayani, untuk membawa banyak orang menuju jalan keselamatan.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.