DUNIA mengajarkan bahwa pemimpin merupakan posisi terhormat, memiliki kekuasaan dan kekayaan. Dengan demikian, banyak pemimpin yang bertindak sewenang-wenang karena menganggap diri mereka lebih tinggi dan lebih hebat daripada orang lain, sehingga mereka merasa berhak untuk selalu dilayani dan dinomorsatukan di dalam segala hal.
Melalui Injil hari ini, Yesus mengajarkan kepada kita semua bahwa menjadi seorang pemimpin di dalam Kerajaan Allah berarti menjadi seorang pelayan, yang bersedia melayani Tuhan dan sesama dengan semangat kerendahan hati. Yesus tidak hanya berteori belaka, sungguhpun Dia seorang Putra Allah, seluruh hidupNya didedikasikan untuk melayani umatNya. Sungguh bertolak belakang dengan konsep kepemimpinan yang di anut oleh dunia.
Mari belajar daripadaNya agar kita memiliki karakter seperti Dia sehingga dapat menjadi seorang pemimpin sejati yang memiliki kepedulian terhadap sesama, selalu mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan bersedia melayani dengan tulus, sukacita dan penuh kasih.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.