Puncak perayaan 100 tahun Konferensi Waligereja Indonesia ditandai dengan pemberkatan gedung kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), pada Rabu (15/05/2024). Dimulai dengan dibukanya tirai penutup batu prasasti yang menempel di salah satu dinding di Lobi Utama Lantai 1 Gedung KWI. Pembukaan tirai dilakukan oleh Nunsius Apostolik Mgr. Piero Pioppo dilanjutkan dengan pemberkatan prasasti oleh Kardinal Julius Darmaatmadja SJ disaksikan para uskup yang tergabung dalam Federasi Para Waligereja (uskup) se-Indonesia dan beberapa uskup emeritus.
“Kita bersyukur kepada mereka yang berpartisipasi dalam pembangunan kantor ini baik secara material maupun imaterial. Kita juga akan memberkati para uskup dan semua yang akan bekerja di tempat ini,”kata Kardinal Julius.
Kegiatan dilanjutkan dengan perayaan ekaristi sekaligus memberkati gedung baru yang terletak di Jalan Cut Meutia No. 10, Menteng, Jakarta. Ekaristi dirayakan di Hall Henry Soetio Gedung KWI Lantai 8 dipimpin Kardinal Ignatius Suharyo sebagai selebran utama didampingi para uskup dan para pastor sekretaris eksekutif. Juga dihadiri para donatur, pengurus komisi, karyawan KWI, dan sejawat KWI.
100 Tahun KWI
Setelah melalui dinamika panjang sejak 2017 saat pengusaha Henry Soetio menawarkan pembiayaan pembangunan gedung dan pencanangannya pada November 2019, gedung KWI sedikit demi sedikit mulai dibangun. Namun karena Pandemi Covid-19, pembangunan sempat tertunda. “Sebenarnya rencana pembangunan sudah ada sejak 2008. Namun karena ada hambatan dana tidak berjalan,”ujar Ketua KWI, Mgr Antonius Subianto Bunjamin OSC.
Syukur, pembangunan Gedung KWI berjalan karena kebaikan banyak pihak. Kini, pembangunan itu sudah selesai. “Terima kasih atas semua yang berperan serta dalam proses pembangunan ini. Doakanlah kami terus agar dengan adanya gedung ini kami semakin mampu menggembalakan Gereja Indonesai dengan semangat bela rasa sebagaimana Paus Fransiskus tunjukkan dalam karya-karyanya.”ujar Uskup Anton.
Sekretaris Eksekutif KWI Romo Siswantoko menyebutkan bahwa Gedung KWI yang baru dibangun menjadi 8 lantai. Terdiri dari dua sisi. Sisi pertama berupa kantor dan kedua berupa penginapan untuk para uskup yang terdiri dari 51 kamar. Selain kantor, juga ada ruang rekreasi, ruang olahraga (gym), kantor, aula, dan kapel.
“Harapannya dengan adanya gedung baru ini para bapa uskup yang ada keperluan di Jakarta entah itu sidang KWI, rapat komisi atau keperluan lain bisa merasa lebih nyaman untuk tinggal di gedung KWI,”ujar Koko, begitu romo sekretaris ini disapa. Selain itu, dengan gedung baru ini, kata Koko, pelayanan kantor KWI untuk Gereja Indonesia dalam membantu para Bapa Uskup diharapkan semakin maksimal.
Mantan Jesuit, Pendiri Sesawi.Net, Jurnalis Senior dan Anggota Badan Pengurus Komsos KWI