MALANG – DALAM rangka meremajakan Sumber Daya Manusia (SDM) kegiatan pewartaan lewat media radio, aktivis Komsos Keuskupan Malang berinisiatif untuk mengajukan kerjasama pelatihan “Radio Online” bersama Komisi Komsos KWI.
Pelatihan dimulai pukul 13.00 WIB per hari ini, sampai lusa (25/2), dan mengambil tempat di Pondok Rohani St. Theresia Lisieux, rumah retret yang dikelola Komunitas Tritunggal Mahakudus (KTM).
Komposisi pelatihan radio kali ini cukup heterogen: mulai dari OMK delegasi komunitas kampus, tim komsos paroki, aktivis komsos keuskupan, seminaris, termasuk sejumlah kaum biarawan/ti dan utusan penerbit DIOMA. Satu kesamaan yang menghimpun mereka adalah niat dan panggilan untuk berkarya via radio. Meski hampir seluruh peserta merupakan aktivis komsos, biarawan/ti yang ikut aktif di Komisi Kateketik Keuskupan Malang: pelatihan ini selaras dengan metode karya dan diharapkan mendukung pengoptimalan misi mereka setelah ini.
“Ketika kami baru mengundang, kami agak pesimistis karena belum ada tanggapan. Ternyata, beberapa hari sebelum pelatihan, peserta yang berminat membludak,” kata RP E. Eko Putranto, O.Carm., Ketua Komisi Komsos Malang dalam pembukaan pelatihan ini. Menurut Romo Eko, acara ini didukung penuh oleh uskup Keuskupan Malang, Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan, O.Carm sebagai bentuk nyata kerjasama Komsos KWI dan komsos keuskupan.
“Kegiatan ini dikemas dalam bentuk workshop dan berproses, dan kalian (para peserta) sudah dikontrak. Kalau kamu sudah mendaftar, kamu harus membuktikan dirimu bahwa ada hasil nyata dari pelatihan ini,” pesan RD Kamilus Pantus, Sekretaris Eksekutif Komisi Komunikasi Sosial KWI.
Pelatihan ini difasilitasi oleh Errol Jonathans, direktur utama Radio “Suara Surabaya”.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.