PELATIHAN jurnalistik bagi para pegiat media se-Dekenat Jayapura, Selasa-Kamis (11-13/72017) di Rumah Ret-ret Maranatha, Jayapura, menandakan Gereja terus berupaya menyiapkan para pewartanya agar semakin profesional di bidangnya. Apresiasi perlu disampaikan untuk kiprah para pegiat media di tingkat keuskupan, yang meskipun dengan segala keterbatasannya sana-sini masih terus bertahan, tidak terkecuali para pegiat media di Keuskupan Jayapura. Semangat dan perjuangan mereka perlu didukung Gereja dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan di bidang jurnalistik.
Sebagaimana disampaikan oleh Penanggung jawab Sekretariat Pastoral Keuskupan Jayapura, Pastor Goklian, OFM, melalui surat yang ditujukan kepada Sekretaris Komisi Komunikasi Sosial KWI, Romo Kamilus Pantus, pelatihan jurnalistik dibuat dengan tujuan memunculkan para penulis di berbagai paroki di Keuskupan Jayapura. Para penulis ini diharapkan nanti dapat dijadikan sebagai “Kontributor Berita Keuskupan Jayapura” sekaligus mereka dapat menjadi pelaku pengembangan media di paroki masing-masing.
Tentu saja, pelatihan jurnalistik itu tidak serta merta menjadikan para pegiat media di Keuskupan Jayapura, khususnya di Dekenat Jayapura mencapai sebuah kondisi ideal, yakni sebagai pewarta profesional. Kondisi saat ini memang masih jauh dari ideal. Follow-up atas pelatihan sebelumnya memang perlu terus dilakukan, terutama sejauh mana para pegiat aktif menulis untuk media di paroki-paroki.
Gereja menyadari bahwa kondisi ideal seperti itu tidak mudah dicapai begitu saja karena berbagai sebab. Namun dengan memberikan kesempatan kepada para pegiat media untuk mengikuti pelatihan-pelatihan jurnalistik, secara tidak langsung Gereja menunjukkan ikhtiar (kecil) seperti mengajak para pegiat agar menyadari diri mereka sebagai pelaku komunikasi sosial. Selain itu, Gereja juga ikut membantu para pegiat media, utamanya para pemula agar dapat menumbuhkan minat menulis dan melatih mereka untuk meningkatkan kemampuan tulis-menulis dengan memanfaatkan media yang ada.
Sepertinya ikhtiar kecil tersebut kini tidak sulit dicapai, mengingat para pegiat media kini lebih mudah mendapat akses ke media sosial. Selain meyalurkan kemampuan tulis-menulis mereka melalui Buletin “Berita Keuskupan Jayapura (buletin milik keuskupan Jayapura), para pegiat media di Dekenat Jayapura juga dapat melakukan karya pewartaan melalui media sosial seperti facebook, instagram, twiter, dan lain-lain. Semoga!
Kredit Foto: Pastor James Kossay, Koordinator Sekretariat Pastoral Keuskupan Jayapura saat membawa sambutan pada pembukaan pelatihan jurnalistik di Rumah Ret-ret Maranatha, Jayapura.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.