Beranda KATEKESE Ajaran Gereja PEKAN IV : PEKAN ADVEN KEEMPAT Selamat Tinggal Ketakutan, Selamat Datang Rahmat Tuhan yang Menyertai dan Memampukan

PEKAN IV : PEKAN ADVEN KEEMPAT Selamat Tinggal Ketakutan, Selamat Datang Rahmat Tuhan yang Menyertai dan Memampukan

0
PEKAN IV : PEKAN ADVEN KEEMPAT Selamat  Tinggal Ketakutan, Selamat Datang Rahmat Tuhan yang Menyertai dan Memampukan
Pekan Adven ke-4: Lilin Para Malaikat

(Semua berkumpul mengelilingi Lingakran Advent)

Persiapan

Semua berkumpul mengelilingi krans adven.

P : Hai langit, turunkanlah Sang Adil dari atas, hai awan, curahkanlah Dia. Hai bumi, bukalah dirimu, tunaskanlah Sang Penyelamat!

U : Ya Tuhan datanglah segera, kami menanti.

P : Dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus. Amin.

Siapa datang kepada Tuhan, ia tidak akan ditolak. Semoga Tuhan beserta kita,

U : Sekarang dan selama-lamanya.

P : Pada pertemuan di minggu advent ke empat ini, kita hendak menatap ke langit, sebab surga akan segera terbuka dan Allah yang mahatinggi akan turun ke bumi, menjadi Allah yang beserta kita, Immanuel.  Seorang perempuan akan mengandung dan melahirkan sang Immanuel… Anak dara itu tidak takut, tidak kuatir, sebab Roh Kudus meliputi dia…

Tuhan mengundang kita untuk tidak takut, dan belajar dari perawan muda itu, bagaimana siap bekerja bersama Tuhan, untuk kebaikan besar bagi seluruh dunia.

3  3   3       3   3  3     3  4   4 ,

P : Datanglah ya Tuhan Allahku,

2  2  2   2   2   2   3  3  .

U : selamatkanlah umatMu

Bacaan dan Meditasi

P : Yes : 7:14 Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.

P : Datanglah ya Tuhan Allahku,

U : Selamatkanlah umatMu

P : Silahkan duduk, ambillah sikap meditasi yang baik, yang enak. Pastikan tubuhmu tegak lurus, pandanganmu ke depan, nafasmu teratur, tanganmu terbuka, letakkan di atas pahamu, lalu katupkan matamu perlahan-lahan… Hiruplah nafas yang panjang… resapkan di dalam dadamu… hembuskan perlahan-lahan… Hiruplah nafas yang panjang… Rasakan Tuhan memenuhi hatimu, jiwamu, ragamu… Teduh, tentram… hembuskan lagi nafasmu perlahan-lahan…

Bayangkanlah…. Umat Israel merasa bingung dan ragu, benarkah Sang Keselamatan itu akan datang? Benarkah Messias itu akan muncul? Kapan? Di mana? Bagaimana? Apa tanda-tandanya? Sadarilah.. Tuhan Allah tidak mau kita berada dalam kecemasan, keraguan dan kebimbangan. Tuhan siap memberi tanda.. Lihatlah, seorang perempuan muda… akan mengandung…  seorang anak laki-laki… ia akan memberinya nama Immanuel…

Senyumlah… berterimakasihlah kepada Allah… tanda gembira, tanda keselamatan, tanda janji yang akan terpenuhi…

Lihatlah… di sebuah rumah di Nazaret… ada seorang anak gadis… baru pulang menimba air di sumur… sesudah pekerjaan sorenya selesai… ia duduk bersimpuh, berdoa, mempersembahkan doa senjanya… Seperti kebanyakan orang Israel, ia juga berdoa : Maranatha, Tuhan, Mesias, datanglah, selamatkanlah umatMu… Seperti kebanyakan wanita Israel, ia juga rindu : apakah aku yang akan menjadi pemenuhan nubuat itu… seorang perempuan akan mengandung…

Lihatlah, rasakanlah betapa syahdu dan kusyuk doanya… ia seolah tersenyum pada Tuhannya… sampai ia tersentak, kaget dan mengatur nafasnya, sebab sesosok malaekat menyapanya : Salam… engkau yang diberkati… Tuhan sertamu… ampun Tuhan, ada apa gerangan… ia kaget, ia bertanya-tanya, apa ini… Malaekat menyapanya lagi : Engkau akan mengandung… melahirkan seorang anak laki-laki… Maria, semakin kaget : Tapi, tapi tak mungkin.. Rasakan Maria gemetar, bibirnya pucat… aku belum bersuami… Oh, di hatinya ia ingin, ia ingin, tetapi, ia belum bersuami… oh… mustahil… ia kuatir, ia ragu….

Lihatlah senyum Gabriel dan tangannya melambai memberi peneguhan : Jangan takut, Maria… Roh Kudus akan menaungi engkau… Oh, lihat wajah Maria memerah, senyumnya mengulum pasti, jika Tuhan bersabda, terjadilah, aku hambaMu Tuhan… Malaekat itu pergi… Maria masih hanyut dalam doa… aku mengagungkan Tuhan… Ia memperhatikan aku, hambaNya yang hina.. oh betapa besar perbuatanNya…

Rasakan sukacita Maria… rasakan kehambaan Maria… Syukurilah, Roh Kudus ada, Roh Kudus siap menaungi, memenuhi, memampukan…

Sekarang, tengoklah dalam hatimu, dalam sejarah hidupmu… Apakah engkau juga pernah bingung, gelisah, resah… Adakah harapan dan cita-cita bagus yang kau miliki… dan belum tercapai? Adakah panggilan Tuhan, bisikan Tuhan yang lembut berbisik padamu, tetapi engkau tolak.. engkau diamkan… Mungkin panggilan menjadi biarawati… imam? Panggilan ambil bagian di dewan paroki, di wilayah rohani, di komunitas? Mungkin hanya untuk menjadi lektor, anggota koor, pelayanan sosial, atau Legio Maria, tapi kau tolak? Kau takut waktumu habis, kau takut keuanganmu berkurang, kau malah menyuruh orang lain saja? Seperti Maria kau takut, kuatir…

Tapi, bersama malaekat, Maria berbisik padamu… rasakan ia ada di sampingmu sekarang, dengan lembut ia berbisik : kita ini hamba Tuhan.. Roh Kudus itu ada, kawan, Tuhan tidak membiarkan kita… ayolah, masih ada waktu… Serahkanlah kekuatiran-kekuatiranmu itu : waktu, uang, kelelahan, rasa tak mampu? Tuhan akan melengkapi… Rasakan Maria memegang tanganmu… oh lembutnya tangannya… ia menatapmu dan berbisik : ada banyak malaekat Gabriel di sekitar kita, meyakinkan kita, menyampaikan permintaan Tuhan… jangan kita diamkan, jangan kita abaikan… lihatlah, ada malaekat-malaekat di hidupmu… mereka menyampaikan kehendak Allah… Mari, mari, kita sama-sama menjawab ‘’ya’’, kami ini hamba Tuhan, terjadilah, terjadilah…

Maria merangkulmu… rasakan sebuah kekuatan rohani mengalir di jiwamu… di hatimu… berjanjilah, siap melaksanakan kehendak Tuhan…

Lihat, lingkaran advenmu, lilin ke 4, lilin sang perawan muda, lilin sang hamba, segera bernyala, seolah berkata : ya, ya, terjadilah… Terang semakin benderang, terang Tuhan semakin kuat dan kokoh… bersama sumbu lilin di hatimu, akan semakin lengkap, penuh sinarmu…

Terima kasih Tuhan, terima kasih Tuhan….

P : Datanglah ya Tuhan Allahku,

U : Selamatkanlah umatMu

P : Seorang perempuan muda akan mengandung, dan melahirkan seorang anak laki-laki

U : Ia akan dinamai Immanuel, artinya : Allah menyertai kita!

Penyalaan Lilin Adven IV

P : Bukalah matamu perlahan-lahan… syukurilah saat-saat teduh dan damai tadi…  Nabi Yesaya mengajak kita : Lihatlah, perempuan muda itu, ia tidak kuatir, ia tidak menolak, ia menjawab ya… keluarlah dari ketakutanmu dan percayalah : Tuhan menyertaimu, engkau juga penuh rahmat…

Saya mengajak kita semua bangkit berdiri, kita menatap ke lingkaran Avent kita dan saya mempersilahkan yang seorang remaja atau OMK putri, lambang Maria, perempuan masa muda yang berani berkata ya atas permintaan Tuhan…, untuk menyalakan lilin advent ke empat, sambil kita bernyanyi dengan lembut :

U : Kunyanyi Tuhan, datanglah;  kunyanyi Tuhan, datanglah;  kunyanyi Tuhan, datanglah, oh Tuhan, datanglah!

P : Marilah berdoa : [mari kita berdiri mengelilingi krans adven]

Ya Tuhan, Engkau berkenan pada seorang anak dara, yang bagaikan hamba siap menjalankan kehendakMu. Benar Tuhan, kehendakMu terkadang berat, sulit dan tak masuk akal. Kami mudah menolak, karena takut, kuatir dan ragu. Padahal, jika kami percaya padaMu dan berani menjawab ‘’ya’’, maka saat itu jugalah pasti RohMu mulai menyertai kami. Terima kasih anak dara Nasareth, Maria, kau pemberani, kau percaya, maka kau kuat. Semoga nyala lilin advent yang ke empat ini, menjadi tanda kesiap-sediaan kami, menjalankan apa saja yang Tuhan minta dari kami. Kami membaharui janji kami, menjadi anakMu, menjadi saksiMu, menjadi pelaksana setiap sabda dan kehendakMu, menjadi yang setia sesuai janji perkawinan.

Ya Tuhan, nyala lilin ke empat ini, semakin membuat krans advent kami benderang. Itulah lambang iman dan hidup kami saat ini : berani berjalan, sebab terangMu menyertai kami. Jadikan kami anak-anakMu yang berani, seperti Maria. Amin.

P : Datanglah ya Tuhan Allahku,

U : Selamatkanlah umatMu

P : Seorang perempuan muda akan mengandung, dan melahirkan seorang anak laki-laki

U : Ia akan dinamai Immanuel, artinya : Allah menyertai kita!

Penutup

P : Kita semua adalah anak-anak Bapa, yang mau merangkul, memeluk, mempersatukan kita bagaikan lingkaran advent yang bulat ini. Mari kita saling berpegangan tangan, dan bersama-sama berdoa kepada Bapa kita :

U : Bapa kami yang ada di surga….

P : Semoga Tuhan beserta kita

U : Sekarang dan selama-lamanya

P : Semoga Tuhan memberkati kita sekalian dan niat-niat kita selama minggu ini, dengan berkat Allah yang mahakuasa,

U : Dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus. Amin.

Lagu : Putri Sion PS 448 ayat 1 & 3

 

Mari Memasuki Masa Advent oleh P. Terry Ponomban, Pr

 

 

Inspirasimu: Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Sabtu 21 Desember 2019