Adven 3, Pekan Adven III, Bacaan, bacaan injil hari ini, gereja katolik, Harapan dan Penantian, Injil hari ini, katekese, katolik, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, natal, penyejuk iman, renungan katolik, sabda tuhan
Ilustrasi: catholicforlife

(Semua berkumpul mengelilingi Lingakran Advent)

Persiapan

Semua berkumpul mengelilingi krans advent.

P : Bersukacitalah selalu dalam Tuhan. Sekali lagi kukatakan bersukacitalah. Sebab Tuhan sudah dekat!

U : Ya Tuhan datanglah, kami menanti.

P : Dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus. Amin.

Siapa datang kepada Tuhan, ia tidak akan ditolak. Semoga Tuhan beserta kita,

U : Sekarang dan selama-lamanya.

P : Pada pertemuan di minggu advent ke tiga ini, kita hedak bersukacita sebab Tuhan segera datang menyelamatkan kita… Padang gurun dan padang kering akan bergirang, akan berbunga dan bersorak sorai.

Tuhan mengundang kita mengenal padang gurun dan padang belantara kita, dan mengenal bagaimana Tuhan mengubahnya menjadi padang bunga penuh sorak sorai…

3  3   3       3   3  3     3  4   4 ,

P : Datanglah ya Tuhan Al-lahku,

2  2  2   2   2   2   3  3  .

U : selamatkanlah u-matMu

Bacaan dan Meditasi

 P : Yes 35:1 Padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak-sorak dan berbunga;35:2 seperti bunga mawar ia akan berbunga lebat, akan bersorak-sorak, ya bersorak-sorak dan bersorak-sorai. Kemuliaan Libanon akan diberikan kepadanya, semarak Karmel dan Saron; mereka itu akan melihat kemuliaan TUHAN, semarak Allah kita.

35:4 Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!”

35:10 dan orang-orang yang dibebaskan TUHAN akan pulang dan masuk ke Sion dengan bersorak-sorai, sedang sukacita abadi meliputi mereka; kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh.

P : Datanglah ya Tuhan Allahku,

U : Selamatkanlah umatMu

P : Silahkan duduk, ambillah sikap meditasi yang baik, yang enak. Pastikan tubuhmu tegak lurus, pandanganmu ke depan, nafasmu teratur, tanganmu terbuka, letakkan di atas pahamu, lalu katupkan matamu perlahan-lahan… Hiruplah nafas yang panjang… resapkan di dalam dadamu… hembuskan perlahan-lahan… Hiruplah nafas yang panjang… Rasakan Tuhan memenuhi hatimu, jiwamu, ragamu… Teduh, tentram… hembuskan lagi nafasmu perlahan-lahan…

P : Bayangkanlah dirimu saat ini ada di sebuah padang gurun… Amat berbeda dari padang hijau… Di padang kering ini hanya ada gurun nan luas… debu, pasir dan batu… sepanjang mata memandang… panas di siang hari… dingin di malam hari… kering, kersang, tanpa air, tanpa berteduh… Keringat pun tak meleleh, sebab saat ia meleleh, ia pun menguap dan menghilang…

Rasakan betapa siksanya di padang gurun… rasakan engkau serba kekurangan… gurun tanpa air… tanpa pepohonan dan buah-buahan… batu padas, tajam, siap menghancurkan kaki-kakimu…

Dalam bayanganmu, lihatlah di balik bukit kecil, menyembul sebuah bayangan… seseorang lagi berjalan… penutup kepalanya berkibar ditiup angin padang pasir… begitu juga jubahnya… Ia tersenyum padamu, seolah memahami keluhanmu : haus, kering, batu tajam, sengatan panas… Ia mengangkat tangannya, menunjuk ke seberang, ke Tanah Terjanji… lihat, lihat, tanah terjanji itu telah bersemi… ada anak-anak sungai dengan airnya berkejar-kejaran… lihatlah barisan pohon kurma, tumbuh bagai diatur berbaris… lihatlah pohon zaitun dengan tunasnya berlomba-lomba muncul… buah-buahnya berayun berat ke bawah… dan di ujung sana, dengarkan nyanyi sorak orang-orang yang lagi panen…

Sang nabi, Yesaya berkata bangga : Tuhan senddiri datang menyelamatkanmu… bersoraklah… padang gurun beranak sungai… padang kering menjadi hijau indah, padang pasir menjadi taman bunga… kemuliaan Tuhan semarak, berkuasa, menjadi nampak…

Lihatlah, Yesaya, sang nabi, menepuk bahumu dan menunjuk hatimu : lihat, padang gurun hidupmu : ada sedih… ada duka.. ada luka.. ada kehausan.. ada kelaparan… ada keluhan… ada kegersangan… Apakah yang paling menyedihkan hatimu? Kegagalanmu? Kehilangan orang yang dikasihi? Apakah yang masih melukaimu? Sebuah dosa, sebuah penghinaan, sebuah kebodohan? Apa yang membuatmu tak hidup selama ini? Salah paham dengan papa, mama, pasangan, kakak adik, tetangga? Apakah yang membuat hidup rohaniku setahun ini banyak mengalami padang gurun? Godaan apa yang paling menyusahkanku?

Yesaya menggenggam tanganmu, rasakan, dan dengarkan bisikannya : Tuhan datang menguatkanmu… kebutaanmu akan sembuh… kelumpuhanmu akan pulih…  kedukaanmu akan menjadi sukacita… lewatlah padang gurunmu, sambutlah Dia yang menjadikan padang bunga… senyumlah, padang gurunmu berubah menjadi taman bunga, taman kehidupan…

Lihat, di balik dedaunan hijau di lingkaran advent, telah menutup padang pasir, menjadi padang hijau segar, akan datang sebuah cahaya baru, lebih bersinar berbinar, lilin advent ke 3, segera bernyala, enyahkan kegelapan… mengundangmu bersinar bercahaya, ceria gembira…

Terima kasih Tuhan, terima kasih Tuhan….

P : Datanglah ya Tuhan Allahku,

U : Selamatkanlah umatMu

P : Padang pasir padang gurun berubah menjadi padang hijau penuh bunga

U : Kumelangkah gagah penuh hidup baru dan bunga-bunga harum

Penyalaan Lilin Adven III

P : Bukalah matamu perlahan-lahan… syukurilah saat-saat teduh dan damai tadi…  Nabi Yesaya mengajak kita : Lihatlah, Tuhan Alalh sendiri datang menyelamatkanmu… keluarlah dari padang gurunmu … berjalanlah dalam terang Tuhan… Saya mengajak kita semua bangkit berdiri, kita menatap ke lingkaran Avent kita dan saya mempersilahkan yang seorang anak OMK, lambang masa muda yang semerbak penuh harapan, untuk menyalakan lilin advent ke tiga, sambil kita bernyanyi dengan lembut :

U : Kumohon Tuhan, datanglah; kumohon Tuhan, datanglah; kumohon Tuhan, datanglah, oh Tuhan, datanglah!

P : Marilah berdoa : [mari kita berdiri mengelilingi krans adven]

Tuhan Yesus Kristus, kami berkumpul sekeliling krans advent ini. Daun-daun hijau ini telah menutup padang gersang hidup kami. Tanda pengharapan dan pertumbuhan. Yang kering jadi berair, yang mati menjadi hidup, yang luka menjadi sembuh, yang pahit menjadi manis. Kami bersukacita sebab dengan rahmatMu, kami mampu merubah diri kami, dari kesalahan menuju kebaikan, dari maut menuju hidup, dari sakit menuju sembuh. Di minggu Gaudete ini, kami sungguh mau bergembira, sebab bersama Engkau, gurun hidup kami menjadi hijau penuh harapan. Bantulah kami mengisi pekan ke tiga advent ini, dengan hidup baru, dengan berani mengenal kegersangan kami dan merubahnya menjadi sumber air kehidupan. Tuhanlah sumber hidup kami, padaMu kami bersorak dan berharap.

U : Amin.

P : Datanglah ya Tuhan Allahku,

U : Selamatkanlah umatMu

P : Padang pasir padang gurun berubah menjadi padang hijau penuh bunga

U : Kumelangkah gagah penuh hidup baru dan bunga-bunga harum

Penutup

P : Kita semua adalah anak-anak Bapa, yang mau merangkul, memeluk, mempersatukan kita bagaikan lingkaran advent yang bulat ini. Mari kita saling berpegangan tangan, dan bersama-sama berdoa kepada Bapa kita :

U : Bapa kami yang ada di surga….

P : Semoga Tuhan beserta kita

U : Sekarang dan selama-lamanya

P : Semoga Tuhan memberkati kita sekalian dan niat-niat kita selama minggu ini, dengan berkat Allah yang mahakuasa,

U : Dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus. Amin.

Lagu Penutup : PS 448 : Putri Sion ayat 1 & 2

 

Mari Memasuki Masa Advent oleh P. Terry Ponomban, Pr