Paus Fransiskus pada hari Minggu mengumumkan 20 kardinal baru, sebagian besar mereka berasal dari Afrika, Asia, dan Amerika Latin, kawasan yang semakin penting karena pergeseran jumlah anggota Gereja Katolik Roma.
Sebanyak 15 kardinal baru tersebut berusia di bawah 80 tahun, berarti mereka berhak untuk bergabung dalam konklaf untuk memilih Paus berikutnya.
Dalam mengumumkan para kardinal baru tersebut, Paus Fransiskus mengatakan mereka berasal “dari 14 negara dari setiap benua (dan) ini menunjukkan hubungan yang tak terpisahkan di antara Gereja Roma” dan Gereja-gereja di seluruh dunia.
Para kardinal baru yang diangkat mencakup tiga dari Afrika, lima dari Amerika Latin serta lima dari Asia-Pasifik.
Uskup Soane Patita Paini Mafi dari Tonga menjadi kardinal pertama dari kepulauan Polinesia. Dengan usia 53 tahun, ia juga akan menjadi kardinal termuda.
Mgr John Dew, Uskup Agung Wellington menjelaskan pengangkatan Mgr Mafi sebagai sebuah “berita bagus” untuk daerah itu.
“Meskipun kami secara geografis jauh dari sebagian besar dunia, Paus Fransiskus telah menjelajahi dunia untuk mengangkat para kardinal baru,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu Mgr Daniel Sturla, orang Uruguay kedua yang diangkat menjadi kardinal, mengatakan dia “terkejut” dengan pengangkatannya karena kurang setahun setelah ia diangkat sebagai uskup agung Montevideo.
Pilihan Paus Fransiskus terhadap seorang Haiti menjadi kardinal juga yang pertama bagi Gereja di kawasan itu.
Meskipun berbagai negara terwakili, Eropa masih menyumbang kelompok terbesar dengan tujuh kardinal, termasuk tiga orang Italia.
Tidak ada orang Amerika Serikat atau Kanada
Tidak ada kardinal Amerika Serikat atau Kanada yang diangkat pada Minggu, kata Juru Bicara Vatikan Pastor Federico Lombardi karena “jumlah mereka sudah sesuai dan stabil”.
Para kardinal baru itu mencerminkan perubahan dalam demografi Gereja, yang telah bergeser ke Afrika, Amerika Latin dan Asia dalam abad terakhir.
Tahun 1910, sekitar 65 persen umat Katolik di dunia tinggal di Eropa, 24 persen di Amerika Latin dan Karibia, demikian sebuah studi tahun 2010 dari Pew Research Center, yang berbasis di Amerika Serikat.
Tahun 2010, Amerika Latin menyumbang 39 persen sementara 16 persen berada di Afrika dan 24 persen di Eropa.
Di bawah ini adalah nama-nama dari 20 kardinal baru:
Asia-Pasifik:
Uskup Agung Charles Maung Bo dari Myanmar
Uskup Agung John Atcherley Dew dari Selandia Baru
Uskup Agung Francis Xavier Kriengsak Kovithavanij dari Thailand
Uskup Soane Patita Paini Mafi dari Tonga
Uskup Agung Pierre Nguyen Van Nhon dari Hanoi
Eropa:
Uskup Agung Dominique Mamberti dari Prancis
Uskup Agung Francesco Montenegro dari Italia
Uskup Agung Luigi De Magistris dari Italia
Uskup Agung Ricardo Blazquez Perez dari Spain
Uskup Agung Karl-Joseph Rauber dari Jerman
Uskup Agung Edoardo Menichelli dari Italia
Uskup Agung Manuel Jose Macario do Nascimento Clemente dari Portugal
Afrika:
Uskup Arlindo Gomes Furtado dari Cape Verde
Uskup Emeritus Julio Duarte Langa dari Mozambique
Uskup Agung Archbishop Berhaneyesus Demerew Souraphiel dari Ethiopia
Amerika Latin:
Uskup Agung Daniel Fernando Sturla Berhouet dari Uruguay
Uskup Agung Alberto Suarez Inda dari Meksiko
Uskup Jose Luis Lacunza Maestrojuan dari Panama
Uskup Agung Jose de Jesus Pimiento Rodriguez dari Colombia
Uskup Agung emeritus Luis Hector Villaba dari Argentina
Sumber: ucanews.com
Keterangan gambar: Biretta Cardinal, ilustrasi dari www.polisblog.it
Imam diosesan (praja) Keuskupan Weetebula (Pulau Sumba, NTT); misiolog, lulusan Universitas Urbaniana Roma; berkarya sebagai Sekretaris Eksekutif Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) KWI, Juli 2013-Juli 2019