SEHARI menjelang Hari Berkabung Nasional untuk Mengenang Para Korban Mafioso Italia, Paus Fransiskus dengan tegas menegur berbagai kelompok mafioso Italia untuk segera bertobat dan meninggalkan “cara hidup lama”. Dalam sebuah doa bersama bersama keluarga para korban tindak kejahatan dan sadisme mafioso Italia, Paus menyerukan:
“Please, ubahlah hidup kalian. Bertobatlah! Hentikan semua tindak kejahatan! Gereja mendoakan kalian: segera bertobatlah! Dengan berlutut (memohon rahmat pertobatan), saya lambungkan permohonan ini kepada Anda sekalian.”
“Ini semua demi kebaikan kalian sendiri. Hidup kalian sekarang yang penuh dengan kegelimangan harta sama sekali tidak menjamin kalian bisa hidup bahagia. Itu sama sekali jauh dari harapan bisa berbahagia dan bisa menikmati hidup” tandas Sri Paus.
Seruan pertobatan kepada kaum mafia ini diucapkan Paus Fransiskus di Kaple Gregorius VII di kompleks Vatikan, sehari sebelum besok secara nasional Italia merayakan Hari Berkabung Nasional untuk Mengenang Para Korban Mafioso Italia.
Doa bersama Paus dengan keluarga para korban mafioso itu sendiri terjadi atas prakarsa Libera Fondazione, sebuah yayasan yang diketuai Pastur Luigi Ciotti untuk membantu para korban mafioso memperoleh penghiburan rohani dan kebutuhan lainnya.
Menurut Pastur Ciotti, perilaku jahat para anggota mafioso Italia benar-benar telah membenamkan apa yang biasa disebut ‘peradaban kehidupan’ dan menghancurkan harapan dan hidup itu sendiri. Ada setidaknya 842 korban tak bersalah yang harus merenggang nyawa lantaran menjadi sasaran pembunuhan oleh kaki tangan kelompok mafioso ini.
Pada kesempatan doa bersama itu, Uskup Diosis Latina –sebuah kota kecil di luar Roma—yakni Mgr. Crociata juga menyempatkan hadir mendukung ‘gerakan’ pertobatan massal bagi kelompok mafia ini.
Lebih jauh Paus Fransiskus mengatakan hal-hal berikut ini:
“Bersama kalian semua –para anggota keluarga korban keganasan mafioso—saya ingin mendoakan mereka yang telah meninggal. Hanya beberapa hari lalu, tak jauh dari Taranto—seorang anak tak berdosa telah menjadi korban keganasan kelompok mafia ini …”
“Melihat semua ini, saya tak bisa berdiam diri untuk menyerukan hal-hal terutama kepada mereka yang tidak (bisa) hadir di sini: yakni anggota kelompok mafia, baik perempuan maupun pria. Mulai sekarang bertobatlah dan hentikanlah semua perilaku jahat kalian!”
“Kekuasaan dan melimpahnya uang kalian yang bisa jadi merupakan hasil berbagai tindak kejahatan tiada lain sangat berlumuran darah. Pengaruh besar kalian itu berdarah-darah dan hal itu tidak mungkin bisa kalian lanjutan di kehidupan setelah mati.” “Jadi, segeralah bertobat! Mumpung masih ada waktu karena pertobatan itulah yang sekarang menunggu kalian untuk segera kalian wujudkan. Kalian juga punya bapak dan ibu. Pikirkan juga mereka; sembahlah mereka dengan rasa penyesalan mendalam untuk kemudian bertobat!”(hyi)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.