PEN@ Katolik — Dalam homili Misa Krisma pada hari Kamis Putih, 2 April 2015, di Basilika Santo Petrus, Paus Fransiskus memfokuskan tiga bentuk keletihan yang dapat mempengaruhi para imam, khususnya dalam kehidupan mereka yakni keletihan karena banyak orang, keletihan karena musuh, dan keletihan karena diri sendiri.
Bapa suci menggambarkan keletihan karena banyak orang sebagai “kelelahan yang baik dan sehat,” yang merupakan “kelelahan imam yang berbau domba … tapi juga yang tersenyum, senyum seorang ayah yang bersukacita karena anak-anak atau cucu-cucunya.”
Keletihan karena para musuh, kata Paus, berbahaya karena, “Si jahat jauh lebih cerdik daripada kita, dan ia bisa menghancurkan saat yang bertahun-tahun kita bangun dengan kesabaran, sehingga para imam harus memperhatikan kata-kata Tuhan, “Kuatkanlah dirimu! Aku telah mengalahkan dunia! (Yoh 16:33).”
Keletihan karena diri sendiri muncul saat imam kehilangan pandangan akan kebenaran bahwa karyanya, pertama dan terakhir, merupakan upaya kasih. “Hanya kasih yang memberikan istirahat yang sejati,” kata Paus Fransiskus seraya menambahkan, “apa yang tidak dikasihi akan melelahkan, dan pada waktunya, akan menjadi keletihan yang berbahaya.”
Bapa Suci mengakhiri refleksinya dengan peringatan bahwa para imam adalah juga murid-murid Kristus yang memiliki panggilan khusus dalam Gereja. Kalau para imam mengingat bahwa Kristus mengasihi kita sekarang dan sampai kesudahannya, lanjut Paus, “pemuridan kita sendiri dibersihkan oleh Yesus, sehingga kita benar-benar bisa merasa ‘senang”, ‘puas’, ‘bebas dari rasa takut dan rasa bersalah’, dan terdorong untuk keluar ‘bahkan sampai ke ujung bumi, ke setiap pinggiran.’”
Dengan demikian, Bapa Suci yakin bahwa “kita bisa membawa kabar gembira sampai kepada mereka yang paling ditinggalkan, karena tahu bahwa ‘Dia selalu bersama kita, bahkan sampai akhir dunia.’”
Selain secara tradisional merefleksikan sifat pelayanan imamat dalam keuskupannya, dalam Misa Krisma itu, Paus Fransiskus juga memberkati minyak katekumen, minyak orang sakit, dan minyak krisma, yang akan digunakan dalam pelayanan Sakramen Baptis, Sakramen Penguatan dan Tahbisan Suci dan Pengurapan Orang Sakit sepanjang tahun. (pcp/penakatolik.com berdasarkan Radio Vatikan)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.