Paus melontarkan pernyataannya dalam perjalanan kembali ke Roma, Italia, setelah menuntaskan kunjungan selama lima hari di Meksiko, Kamis (18/2/2016).
Menurut Paus, Trump tidak dapat menyatakan dirinya seorang Kristen, jika merujuk kepada segala pernyataannya dalam kampanye. Khususnya yang terkait dengan persoalan imigran gelap.
Hal itu terkait ucapan Trump mengenai keberadaan imigran gelap di AS dan niat membangun tembok pembatas antara AS dan Meksiko.
Sementara, salah satu misi dalam perjalan Paus di Amerika Selatan juga adalah mendesak AS untuk ikut peduli mengatasi krisis kemanusiaan di wilayah selatan teritorialnya itu.
“Seseorang yang hanya memikirkan untuk membangun ‘dinding pemisah’ dan bukan ‘jembatan’ dia bukan Kristen, itu tidak diajarkan di dalam Alkitab,” kata Paus, seperti yang dilansirCNN.com.
Paus kemudian menegaskan, dia tak terkait dengan persoalan kampanye dan proses pemilihan umum di AS. Dia pun tidak mengajak orang untuk memilih atau tidak memilih seorang kandidat.
“Saya tidak akan campur tangan dengan persoalan pemilu, saya hanya mengatakan bahwa orang ini bukan Kristen jika mengatakan hal-hal semacam itu,” tegas Paus.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.