Paus Fransiskus, 8 September 2018 di Vatikan, menemui 75 uskup yang baru diangkat di 34 negara di wilayah Afrika, Asia, Amerika Latin dan Oceania. Sri Puas mendesak mereka merawat ternak mereka seperti Gembala yang Baik, dengan menjadi seorang uskup pendoa, pewarta dan persekutuan.
Para uskup itu sedang mengikuti formasi yang diselenggarakan oleh Kongregasi Evangelisasi Bangsa-Bangsa, 3-15 September, guna membantu pelayanan mereka. Dari 75 uskup baru tersebut, ada lima uskup dari Indonesia: Mgr Robertus Rubiyatmoko, Mgr Samuel Otton Sidin, OFM.Cap, Mgr Adrianus Sunarko OFM, Mgr Paulinus Yan Olla MSF, dan Mgr Henricus Pidyarto Gunawan O.Carm.
Paus mengatakan, uskup dibentuk untuk Kristus, Gembala yang Baik dan Imam yang tidak hidup untuk diri sendiri melainkan memberi hidup-Nya untuk domba-domba-Nya, terutama yang paling lemah. Sebagai pendoa, kata Paus, setiap hari seorang uskup membawa umat dan situasi-situasinya ke hadapan Tuhan dan menjadi seperti Yesus, “korban dan altar bagi keselamatan umat-Nya.” Tugas kedua adalah memberitakan Injil ke tempat di mana Tuhan tidak dikenal atau dihina dan dianiaya, bukan duduk terus di kantor laksana manajer perusahaan atau pangeran. Tugas ketiga, Uskup mengumpulkan orang-orang guna mempererat persekutuan. “Dia berakar di wilayah itu dan menolak godaan untuk sering keluar dari keuskupannya untuk mencari kejayaan sendiri. Tanpa pernah lelah mendengarkan kawanan dan imam-imamnya,” kata Paus. Uskup meningkatkan persaudaraan dengan menunjukkan bahwa mereka adalah gembala “bukan untuk prestise, karier atau ambisi tetapi untuk memberi makan kawanan domba Tuhan, bukan sebagai tuan tetapi sebagai model.” Paus mengingatkan para uskup untuk melawan krerikalisme dan “leaderism,” serta memperhatikan keluarga, seminaris, kaum muda dan orang miskin.(Vatican News)
Foto Vatican Media
https://penakatolik.com/2018/09/08/paus-mendesak-para-uskup-baru-untuk-menjadi-pria-pendoa-pewarta-persekutuan/
Imam diosesan (praja) Keuskupan Weetebula (Pulau Sumba, NTT); misiolog, lulusan Universitas Urbaniana Roma; berkarya sebagai Sekretaris Eksekutif Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) KWI, Juli 2013-Juli 2019