“KEMATIAN dan penghakiman Tuhan harus ada pada setiap benak kita, tapi iman kepada Tuhan akan mengatasi rasa takut terhadap hal tersebut.” – Paus Fransiskus
“Yang setia kepada Tuhan tidak akan dikecewakan. Bila salah satu dari kita tetap beriman ketika kematian datang, kita dapat berkata seperti St. Fransiskus dari Asis, “Datanglah kematian, kami tidak takut””, kata Bapa Suci.
Beliau melanjutkan, “Dan saat hari penghakiman datang, kita akan melihat kepada Tuhan, berkata: “Tuhan, aku punya banyak dosa, tapi aku telah mencoba untuk tetap setia.” Dan Tuhan kita itu baik.”
Paus berbicara tentang menghadapi kematian pada homili misa pagi kemarin (22/11) di Kapel komplek Sta. Marta. Mengambil sari bacaan harian dari Kitab Wahyu, ia mengingatkan bahwa kita semua akan mati. Ia lalu bertanya kepada setiap orang untuk mempersiapkan, apa yang kita akan katakan kepada Tuhan pada hari terakhir?
Paus mengiyakan, kita akan berpikir: Tuhan akan mempertanyakan talenta yang sudah dipercayakan, bagaimana kita menggunakannya, Dia akan bertanya: bagaimanakah hati kita ketika benih itu ditabur: seperti jalan bebatuan atau semak duri? Bagaimana kita menerima Firman Tuhan? Apa dengan hati terbuka, membiarkannya berbuah atau menyimpannya?
“Saya ingat semasa katekumen kecil, bahwa ada empat hal: kematian, penghakiman, neraka, atau surga. Setelah penghakiman ada kemungkinan binasa,” kata Bapa Suci.
Paus mengatakan -meskipun terdengar menakutkan- inilah kenyataan yang harus kita hadapi bila kita tidak menjaga hati kita. Jika tinggal jauh dari Tuhan bisa saja mendatangkan bahaya kepada kita: bahaya kebinasaan, hidup jauh dari Tuhan selamanya.
“Dan ini sangat menyedihkan!”
Paus mengingatkan, “Tetaplah setia sampai akhir dan Tuhan akan memberimu mahkota kehidupan.”
sumber: catholicnewsagency
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.