Pater Albert Clemens Schreurs CICM hari Minggu kemarin, 11 September 2016, merayakan Jubelium Intan Tahbisan Imamatnya di Gereja St. Josef (St-Jozefkerk), Wiemesmeer, Zutendaal, Belgia. Acara yang dirancangnya sendiri di kampung halamannya ini dihadiri 150-an undangan, seperti keluarga besar Schreurs, para CICM Belgia & Indonesia, beberapa suster dan undangan dari Indonesia.
Pater Clemens, begitu ia biasa disapa, lahir di Zutendaal, Belgia, 10 Jan 1931. Masuk Novisiat CICM di Zuun 1950. Studi filsafat dan teologi di Leuven 1951-1957. Menerima tahbisan imam di Scheut 5 Agustus 1956 sebelum tahun terakhir studi filsafatnya selesai di Leuven. Tak tanggung-tanggung kala itu ada 42 imam yang ditahbiskan bersama oleh Mgr. Van den Berghe CICM. Kini masih ada 14 imam CICM sepuh seangkatannya yang turut sempat merayakan pesta intan tahun 2016.
Pater Clemens berangkat sebagai misionaris muda CICM ke Filipina (1957-1959), kemudian pindah ke Toraja (1959-1961), lalu ke Makassar (1961-1968).
Perjalanan misionernya membeku di Jakarta, Ibukota Republik Indonesia, tanah air keduanya, sejak 1968 saat ia mulai dipercaya oleh para Uskup untuk menangani bagian keuangan KWI (dulu MAWI). Berkat kreasi otak, hati, kemauan dan tangan dinginnya, banyak lembaga ia dirikan seperti OBOR, PT Raptim Indonesia, PT Griyaton (Perusahaan Panel Bangunan, kini sudah dijual), PT Kridatama (Perusahaan Broker Asuransi, kini sudah bubar), PT Danita (Pengelola Oasis Lestari), PT Ukabima (BPR bekerja sama dengan lembaga lain), dan lain-lain.
Paling fenomenal, hasil kreativitasnya yang terkait hari tua & masa depan puluhan ribu karyawan lembaga-lembaga Gereja adalah DHT-KWI (Dana Hari Tua KWI). Sejak berlakunya UU tentang Dana Pensiun, DHT-KWI yang awalnya dikelola semi-amatiran hanya berbekal niat baik dan luhur para pendirinya, bermetamorfosis menjadi Dana Pensiun KWI. Kini Dapen KWI dituntut untuk dikelola secara profesional, transparan dan akuntabel, di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan.
Pada masa tuanya, Pater Clemens merintis Panti Asuhan Fajar Baru bersama para suster tarekat PRR di Bekasi yang kini masih proses pematangan. Selain itu sebagai imam purnakarya ia juga masih dipercaya menjadi komisaris di PT Danita dan PT Ukabima.
Perayaan di Indonesia rencananya akan diadakan pada Minggu, 30 Oktober 2016, di Gedung KWI Cut Meutia, menjelang Sidang Tahunan KWI.
Agustinus Surianto Himawan
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.